Menteri BUMN Erick Thohir mengungkapkan tujuan penggabungan sejumlah rumah sakit (RS) BUMN adalah untuk menjadi market leader dalam bisnis rumah sakit di Indonesia.Yang terpenting dari penggabungan rumah sakit-rumah sakit BUMN adalah menjadi market leader rumah sakit di Indonesia
"Yang terpenting dari penggabungan rumah sakit-rumah sakit BUMN adalah menjadi market leader rumah sakit di Indonesia," ujar Erick Thohir di Jakarta, Senin.
Selain itu Erick menambahkan bahwa dengan adanya penggabungan rumah sakit dan dipimpin oleh holding company yang memiliki fokus di bidang tersebut tentu, rumah sakit-rumah sakit milik BUMN dapat dikelola lebih profesional.
"Kami selalu mendorong BUMN untuk fokus kepada bisnis intinya," katanya dalam 1st IHC (Indonesia Healthcare Corporation) Medical Forum.
Indonesia Healthcare Corporation (IHC) merupakan Holding Rumah Sakit BUMN yang dibentuk pada 22 Maret 2017.
Dengan penunjukan Pertamedika sebagai operatornya, IHC bersinergi dengan seluruh anggota yang terdiri dari 65 rumah sakit BUMN yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
Potensi kekuatan sinergi RS BUMN mempunyai nilai lebih dalam banyak hal, terutama dalam segi rantai pasokan dan penguatan pasar.
Tak hanya itu lewat transfer teknologi kedokteran, manajemen rumah sakit, dan sumber daya manusia antar sesama member nya, IHC berupaya untuk menjadi semakin terdepan dalam menghadirkan pelayanan yang optimal.
Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir akan menggabungkan seluruh rumah sakit anak usaha BUMN menjadi sebuah holding dalam rangka meningkatkan pelayanan rumah sakit BUMN menjadi terkemuka dan dipercaya publik.
Erick mengatakan rencana pembentukan holding rumah sakit ini akan menjadi konsolidasi yang baik dan bisnis yang dapat progresif serta bersaing.
Menurut Menteri BUMN tersebut, nantinya rumah sakit-rumah sakit yang tergabung dalam holding tersebut akan ditingkatkan pelayanan dan keahliannya.
Baca juga: Erick Thohir: Insya Allah holding rumah sakit anak BUMN rampung Juni
Baca juga: Rencana holding rumah sakit dan hotel BUMN ciptakan nilai lebih baik
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020