"Perlu disadari adanya palung dan ombak besar yang bisa datang tiba-tiba," kata Kepala Pelaksana BPBD DIY Biwara Yuswantana di Yogyakarta, Senin.
Imbauan itu disampaikan Biwara, menyusul peristiwa tujuh wisatawan yang terseret ombak di Pantai Parangtritis, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Sabtu (8/2) malam.
Baca juga: Tim SAR gabungan cari wisatawan tenggelam di Pantai Parangtritis
"Saya khawatir mereka yang pada Sabtu (8/2) malam terseret ombak tidak mengetahui karakteristik pantai Parangtritis, sehingga mereka menganggap mandi di Pantai Parangtritis sama dengan mandi di pantai yang lain," kata dia.
Padahal, menurut dia, di kawasan pantai yang populer dengan legenda Ratu Pantai Selatan Nyai Roro Kidul itu memiliki palung atau cekungan di dasar laut yang dapat mengakibatkan pusaran air.
Mengingat adanya kerawanan itu, Biwara berharap para pelaku wisata termasuk pedagang di kawasan pantai itu meningkatkan kepedulian untuk mengingatkan para wisatawan tentang bahaya mandi di Pantai Parangtritis.
"Informasi tentang keindahan Pantai Parangtritis perlu disertai dengan informasi kerawanan terhadap keselamatan wisatawan apabila melanggar rambu-rambu yang ada, termasuk ketentuan keselamatan untuk mandi di pantai," kata dia.
Baca juga: Tujuh wisatawan terseret ombak Pantai Parangtritis, lima orang selamat
Selain itu, ia berharap informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) tentang dinamika gelombang atau ombak pantai selatan menjadi rujukan dalam pengamanan terhadap wisatawan yang berwisata di Pantai Parangtritis.
"Rambu-rambu peringatan sudah banyak dipasang dan petugas selalu memberi peringatan melalui menara pengawas," kata dia.
Sebelumnya, kecelakaan laut terjadi pada Sabtu (8/2) malam, ketika rombongan wisatawan berjumlah delapan orang berkunjung ke objek wisata Pantai Parangtritis menggunakan sepeda motor.
Tidak lama kemudian tujuh dari delapan orang bermain di pantai, namun mereka tidak menyadari berada di area palung laut hingga kemudian terseret arus ke tengah. Lima orang dapat terselamatkan, satu orang ditemukan meninggal setelah beberapa jam, dan satu orang baru ditemukan oleh Tim SAR gabungan pada Senin (10/2) pagi.
Baca juga: Gumuk Pasir Parangtritis raih penghargaan sebagai destinasi terpopuler
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020