Satuan Reserse Kriminal Polrestro Jakarta Timur mengumpulkan sejumlah televisi sirkuit tertutup (CCTV) dari berbagai penjuru Rumah Tahanan Negara (Rutan) Klas 1 Cipinang guna mengungkap pelaku penembakan pos jaga.Kita masih dalami, CCTV yang kita cek banyak
"Kita masih dalami, CCTV yang kita cek banyak," kata Kasat Reskrim Polrestro Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo di Jakarta, Selasa.
CCTV yang disasar mayoritas yang menyorot ke arah Jalan Raya Bekasi Timur yang menjadi area perlintasan umum menuju rutan.
Hery mengatakan jajarannya telah mengumpulkan sejumlah rekaman gambar berisi aktivitas masyarakat pada saat kejadian berlangsung.
Baca juga: Polisi belum temukan barang bukti proyektil di Rutan Cipinang
"Sepanjang jalan kita cek semua CCTV-nya," katanya.
Rekaman gambar tersebut tidak hanya diperoleh dari Rutan Cipinang, tapi juga CCTV milik Lapas Cipinang, sejumlah pertokoan hingga rumah warga.
Hery menambahkan motif dari pelaku penembakan akan diketahui pihaknya setelah proses penyelidikan selesai dan pelakunya tertangkap.
"Belum bisa pastikan apa motifnya. Nanti begitu proses penyelidikan selesai dan pelakunya ditangkap akan kita ketahui motifnya," katanya.
Baca juga: Polisi periksa saksi dan CCTV untuk selidiki penembakan Rutan Cipinang
Sebelumnya Kapolrestro Jakarta Timur Kombes Pol Arie Ardian mengatakan rekaman CCTV milik Rutan Cipinang tidak merekam penampakan pelaku penembakan pos jaga.
"Radius tangkapan kameranya hanya di sekitar lingkungan rutan saja, tidak sampai ke jalan," katanya.
Menurut Arie, rekaman gambar dari Jalan Raya Bekasi Timur dibutuhkan polisi dalam mengungkap kasus tersebut sebab diduga kuat pelaku menembakkan pelurunya dari luar lingkungan rutan.
Diberitakan sebelumnya, pos jaga Rutan Klas 1 Cipinang Jatinegara, Jakarta Timur ditembak oleh pelaku tidak dikenal pada Senin (10/2) pukul 02.00 WIB.
Baca juga: Peluru yang ditembakan ke Rutan Cipinang berbahan plastik
Sebanyak tiga petugas jaga di Pos Wasley dilaporkan mendengar dua kali suara tembakan yang mengenai kaca pos.
Tidak ada korban luka ataupun tewas dalam kejadian itu.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2020