Hal ini dilakukan untuk menghibur para pasien sekaligus mendukung mereka agar tetap semangat.
"Kami berharap dapat menghadirkan suasana yang aktif dengan mengajak pasien untuk melakukan olahraga pernapasan dan sesekali berjoget," kata kepala perawat Rumah Sakit Zhongnan Universitas Wuhan, Chen Xiaoyan, kepada Kantor Berita China News Service.
Pada Senin ratusan pasien dipimpin oleh staf medis ke lapangan rumah sakit untuk berolahraga dan berjoget bersama hingga menyanyikan lagu China bertema bunga merah, dengan harapan dapat membantu pemulihan mereka.
"Pasien mungkin diselimuti rasa tak nyaman dengan lingkungan asing setelah dibawa ke rumah sakit. Selain itu, banyak pasien yang tinggal bersama, sehingga mereka merasa gelisah dan menghabiskan waktu lama di tempat tidur," tambah Chen, menjelaskan alasan mengapa hiburan itu diberikan.
Wuhan, ibu kota Provinsi Hubei China, mengubah bangunan menjadi rumah sakit darurat untuk menangani tingginya pasien yang tertular COVID-19, nama resmi virus corona.
Hubei menjadi episentrum wabah tersebut dan terisolasi selama beberapa pekan. Epidemik COVID-19 menelan lebih dari 1.100 korban dan menginfeksi ke lebih dari 44.000 orang lainnya.
Sumber: Reuters
Baca juga: Hingga Selasa terdapat 1.064 kematian di Hubei terkait corona
Baca juga: Wabah virus corona, karantina harus diberlakukan proporsional
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020