• Beranda
  • Berita
  • Kongres Umat Islam Indonesia ditujukan untuk teguhkan kiblat bangsa

Kongres Umat Islam Indonesia ditujukan untuk teguhkan kiblat bangsa

12 Februari 2020 14:12 WIB
Kongres Umat Islam Indonesia ditujukan untuk teguhkan kiblat bangsa
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas di Gedung MUI, Jakarta, Selasa (5/11/2019). (ANTARA/Anom Prihantoro)

arah pembangunan nasional senantiasa sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945

Ketua Steering Committee Kongres Umat Islam Indonesia VII Anwar Abbas mengatakan tujuan KUII secara khusus untuk kembali meneguhkan kiblat bangsa.

"Sesuai dengan cita-cita pendiri bangsa yang termaktub dalam pembukaan dan pasal-pasal UUD 1945 serta ajaran Islam," kata Buya Anwar kepada wartawan di Jakarta, Rabu.

Sekjen Majelis Ulama Indonesia itu mengatakan dalam KUII VII, MUI juga ingin merumuskan rancangan dan strategi bagaimana memaksimalkan peran umat Islam dalam berbagai bidang kehidupan, khususnya ekonomi, politik, hukum, pendidikan dan kebudayaan.

Baca juga: Wapres sambut baik Babel tuan rumah Kongres Umat Islam Indonesia

MUI, kata Ketua PP Muhammadiyah, juga ingin mewujudkan peran terbaik umat Islam dalam menjaga keluhuran agama dan mengelola negara.

KUII VII, lanjut dia, juga menargetkan bisa menguatkan harmoni umat Islam Indonesia dalam mengawal kiblat bangsa.

"Sehingga ke depannya, arah pembangunan nasional senantiasa sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. MUI dalam kegiatan ini juga menargetkan semakin solidnya peran umat Islam lintas sektoral dalam mewujudkan kemaslahatan umat dan bangsa," kata dia.

MUI melaui KUII, kata Anwar, juga menargetkan tersusunnya strategi perjuangan umat Islam Indonesia yang terbaik seiring dengan perkembangan zaman era digital yang ditandai dengan realitas disrupsi dan pergeseran norma.

MUI akan menyelenggarakan KUII VII bertema "Strategi Pejuangan Umat Islam Indonesia untuk Mewujudkan NKRI yang Maju dan Beradab di Pangkalpinang, Provinsi Banga Belitung pada 26-29 Februari 2020.

Baca juga: Wapres akan hadiri KUII VII di Bangka Belitung

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2020