• Beranda
  • Berita
  • Wabah corona di China pengaruhi kinerja ekspor dan sawit Riau

Wabah corona di China pengaruhi kinerja ekspor dan sawit Riau

12 Februari 2020 14:54 WIB
Wabah corona di China pengaruhi kinerja ekspor dan sawit Riau
Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit yang menjadi bahan untuk CPO yang dalam beberapa pekan terkahir ini harga ditingkat petani sempat naik.(ANTARA/HO/ANTARA)

wabah corona menjadi faktor eksternal yang tak terelakkan karena China merupakan salah satu pasar terbesar untuk CPO.

Dinas Perkebunan Provinsi Riau menyatakan bahwa wabah virus corona jenis baru (COVID-19) di China mulai berdampak pada menurunnya permintaan minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) di Riau yang imbasnya juga membuat harga sawit  turun Rp50,68 per kilogram pada pekan ini.

Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Dinas Perkebunan Riau, Defris Hatmaja di Pekanbaru, Rabu, mengatakan wabah corona menjadi faktor eksternal yang tak terelakkan karena China merupakan salah satu pasar terbesar untuk CPO.

"Penurunan harga tandan buah segar periode ini disebabkan oleh menurunnya kinerja ekspor CPO. Merebaknya wabah virus corona di China menyebabkan  kekhawatiran permintaan minyak sawit dapat turun mengingat China merupakan pembeli minyak nabati terbesar kedua di dunia setelah India," katanya.

Wabah Corona di China juga mempengaruhi harga sejumlah komoditas di dunia. "Harga minyak nabati lain seperti minyak kedelai juga mengalami penurunan di bursa China, sama seperti harga CPO," katanya.

Baca juga: DMSI prediksi ekspor CPO Indonesia ke RRT turun pada 2020

Selain itu, mulai diberlakukannya bea keluar CPO juga ikut menjadi sentimen negatif. Ia menjelaskan Kementerian Perdagangan mencatat harga referensi CPO pada Februari 2020 sebesar 839,69 dolar AS per metrik ton (MT) atau naik dibandingkan periode Januari sebesar 729,72 dolar AS/MT.

"Dengan kenaikan harga tersebut, pemerintah memberlakukan bea keluar CPO sebesar 18 dolar AS per metrik ton," katanya.

Di Riau sendiri, lanjutnya, penurunan harga sawit periode ini disebabkan oleh terjadinya penurunan harga jual CPO dan kernel dari seluruh perusahaan yang didata Dinas Perkebunan Riau.

Untuk harga jual CPO, PTPN V mengalami penurunan sebesar Rp139,23 per kilogram (Kg), Sinar Mas Group mengalami penurunan harga sebesar Rp310,43/Kg, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan harga sebesar Rp79,32/Kg, Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp136,21/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp82,00/Kg dari harga minggu lalu.

Harga jual kernel, Astra Agro Lestari Group mengalami penurunan sebesar Rp77,27/Kg, dan Asian Agri Group mengalami penurunan harga sebesar Rp452,00/Kg, dan PT. Citra Riau Sarana mengalami penurunan sebesar Rp353,34/Kg dari harga minggu lalu.

Baca juga: Gapki: Ekspor CPO 2019 capai 36,1 juta ton terbanyak ke China

Karena itu, ia mengatakan harga sawit penetapan untuk periode 12 – 18 Februari di tahun 2020 mengalami penurunan pada setiap kelompok umur kelapa sawit dengan jumlah penurunan terbesar pada kelompok umur 10 - 20 tahun, yang mengalami penurunan harga sebesar Rp50,68/Kg atau mencapai 2,76 persen dari harga minggu lalu.

Berikut ini harga sawit untuk periode 12-18 Februari 2020:

Umur 3 tahun (Rp 1.375,78); Umur 4 tahun (Rp 1.490,40); Umur 5 tahun (Rp 1.629,06); Umur 6 tahun (Rp 1.668,21); Umur 7 tahun (Rp 1.733,26); Umur 8 tahun (Rp 1.781,13); Umur 9 tahun (Rp 1.823,06); Umur 10-20 tahun (Rp 1.865,81); Umur 21 tahun (Rp 1.786,45); Umur 22 tahun (Rp 1.777,46); Umur 23 tahun (Rp 1.769,98); Umur 24 tahun (Rp 1.695,11); Umur 25 tahun (Rp 1.653,93).

Indeks K : 87,85 persen
Harga CPO Rp. 8.522,85
Harga Kernel Rp. 4.679,60

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020