"Karena pertimbangan kesehatan dan dengan dinyatakannya virus corona sebagai darurat kesehatan global oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), FIA dan Formula 1 mengambil keputusan ini," demikian pernyataan mereka seperti dikutip Reuters.
"FIA dan Formula 1 terus bekerja erat dengan tim, promotor balapan, CAMF, dan otoritas setempat untuk memonitor perkembangan situasi.
Baca juga: Grand Prix China terancam batal karena wabah virus corona
Baca juga: Wabah virus corona buat balapan Formula E di China batal
"Semua pihak akan memanfaatkan waktu untuk mempelajari kemungkinan tanggal alternatif untuk Grand Prix tersebut tahun ini, jika situasi membaik."
Grand Prix China sedianya digelar pada 19 April nanti di Sirkuit Internasional Shanghai sebagai bagian dari 22 seri balapan musim ini, terbanyak sepanjang sejarah F1.
Pembatalan GP China itu akan berakibat jeda empat pekan antara balapan di Vietnam dan Belanda pada 3 Mei nanti.
Chief Executive Formula One Group Chase Carey mengatakan jika mencari tanggal pengganti untuk GP China ke dalam kalender yang sudah dipadati dengan 22 seri akan menjadi tantangan tersendiri.
Baca juga: Ini kunci kemenangan Hamilton di GP China
"Di titik ini berat untuk membuat rencana spesifik ketika ada hal-hal yang tidak terduga di sekitarnya," kata Carey.
Virus corona telah menewaskan lebih dari 1.100 orang dan menginfeksi lebih dari 44.000 lainnya di China setelah kasus pertama di Wuhan tahun lalu.
Sebelumnya balapan Formula E di Sanya, China, yang sedianya digelar bulan depan juga telah dibatalkan menyusul wabah virus yang menyerupai flu itu.
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020