• Beranda
  • Berita
  • Eijkman: Kehati-hatian meningkat, cegah korban COVID-19 bertambah

Eijkman: Kehati-hatian meningkat, cegah korban COVID-19 bertambah

13 Februari 2020 00:01 WIB
Eijkman: Kehati-hatian meningkat, cegah korban COVID-19 bertambah
Deputi Kepala Bidang Penelitian Translasional Lembaga Biologi Molekuler Eijkman David H. Muljono dalam seminar "Menyikapi Virus Corona COVID -19: Dari Lembaga Eijkman untuk Indonesia" di Jakarta, Rabu (12/2/2020). ANTARA/Martha Herlinawati Simanjuntak

Kalau orang-orang yang sakit itu berkurang tentunya penularan juga makin sedikit, pelan-pelan akan berkurang

Lembaga Biologi Molekuler Eijkman mengatakan peningkatan kesadaran dan kehati-hatian masyarakat dalam menghadapi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dapat mencegah bertambahnya korban terjangkit virus itu karena jangkauan keterpaparan yang dibatasi.

"Mungkin dengan informasi yang begitu cepat lalu kehati-hatian orang meningkat, lalu semua memakai masker, sebagian mengurangi travel (ke wilayah dengan kasus positif COVID-19, red.), eksposur berkurang sehingga (penyebaran virus antarmanusia, red.) melambat," kata Deputi Kepala Bidang Penelitian Translasional Lembaga Biologi Molekuler Eijkman David H. Muljono dalam seminar "Menyikapi Virus Corona COVID 2019: Dari Lembaga Eijkman untuk Indonesia" di Jakarta, Rabu.

Dia menuturkan dengan memahami kondisi saat ini dan mengenal bahaya virus COVID-19, maka terbangun kesiapsiagaan publik dalam melakukan langkah-langkah antisipasi tertular virus tersebut, seperti melakukan pola hidup bersih dan sehat, menggunakan masker, serta tidak bepergian ke wilayah yang terdapat kasus positif virus COVID-19.

"Kalau orang-orang yang sakit itu berkurang tentunya penularan juga makin sedikit, pelan-pelan akan berkurang," ujarnya.

Virus COVID-19 dapat tertular antarmanusia dari droplet yang masuk dari orang terinfeksi virus itu ke tubuh manusia yang lain.

Selain itu, masyarakat juga lebih berhati-hati dan sudah mulai menghindari "suspect" atau orang-orang yang terindikasi gejala terinfeksi virus, seperti sesak napas dan batuk serta memiliki riwayat perjalanan ke wilayah yang terdapat kasus infeksi virus COVID-19.

Baca juga: Pakar: Hilangnya habitat satwa liar sebabkan virus tertular ke manusia

Masyarakat juga lebih menjaga kondisi tubuh karena daya tahan tubuh yang kuat dan tubuh yang sehat penting untuk melawan virus.

Jika daya tahan tubuh lemah apalagi memiliki penyakit lain, kata David, akan mudah terinfeksi virus.

Selain faktor daya tahan tubuh, katanya, jumlah dosis virus yang masuk tubuh juga memengaruhi kemampuan tubuh melawan virus.

Ia mengatakan jika dosis virus yang masuk cukup banyak dan imun tubuh kalah melawan jumlah virus yang banyak itu maka tubuh akan terinfeksi virus.

Jumlah korban tewas akibat wabah virus corona di daratan China hingga Selasa (11/2) mencapai 1.113 orang, naik 97 dari hari sebelumnya, demikian Komisi Kesehatan Nasional pada Rabu, dengan infeksi baru turun ke level terendah sejak Januari 2020.

Di seluruh daratan China tercatat 2.015 infeksi baru terkonfirmasi pada Selasa (11/2), yang terendah sejak 30 Januari ketika terdapat 1.982 kasus baru terkonfirmasi.

Jumlah kasus secara keseluruhan di daratan China menembus angka 44.653, berdasarkan data yang dirilis pada Rabu.

Baca juga: Eijkman: Perlu deteksi silang virus COVID-19 perkuat konfirmasi
Baca juga: Kecil kemungkinan WNI yang diobservasi di Natuna terinfeksi COVID-19

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020