"Tetap berjalan (pembangunan)," kata Sekretaris Perusahaan PT Hutama Karya Infrastruktur (HKI), Alfa Haga Rachmady ketika dikonfirmasi Antara di Pekanbaru, Rabu malam (13/2).
Pihak HKI, anak perusahaan BUMN Hutama Karya, menyatakan kasus tersebut akan tetap diinvestigasi oleh instansi terkait.
"Untuk selanjutnya, kami menanti investigasi dari Disnaker terkait hal tersebut. Kami akan kabari segera jika perkembangan lebih lanjut," katanya.
Seorang pekerja bernama Aprianto Manik, 23 tahun, meninggal dunia akibat kecelakaan kerja di proyek jalan tol trans sumatera di kabupaten Bengkalis, Riau.
Alfa menjelaskan insiden itu terjadi di lokasi proyek tol Tans-Sumatera Ruas Pekanbaru-Dumai pada hari Senin (10/2). Korban adalah pekerja perusahaan subkontraktor PT Grant Surya Pondasi (PT GSP) yang sedang memobilisasi alat menuju lokasi pekerjaan.
Sesuai prosedur kualitas dan keselamatan HKI, lanjutnya, diwajibkan untuk diselenggarakannya inspeksi bersama oleh HKI, vendor, konsultan dan pemilik pekerjaan untuk menilai kelayakan alat yang akan bekerja.
"Namun sebelum inspeksi tersebut dilakukan, alat diseting oleh korban, dan terjadilah kejadian yang tidak diinginkan tersebut," katanya.
Korban tertimpa alat berat crane hingga meninggal dunia.
Saat kejadian tersebut, PT GSP langsung berkoordinasi dengan HKI dan pihak keluarga untuk melakukan evakuasi korban dan langkah lanjutannya sesuai dengan aturan dan prosedur yang ada.
"Info dari PT GSP yg koordinasi dengan keluarga korban, jenazah korban dihantarkan ke Samosir (Sumatera Utara)," katanya.
Berdasarkan data PT Hutama Karya, progres pembangunan jalan tol sepanjang 131 kilometer itu mencapai sekitar 90 persen, sedangkan progres pembebasan lahan sekitar 95 persen.
Baca juga: HK: Pembebasan lahan tol Pekanbaru - Dumai sudah 95 persen
Baca juga: HK kenalkan penggunaan kartu E-Toll untuk Tol Pekanbaru-Dumai
Baca juga: HK tutup tol Pekanbaru-Dumai setelah libur bersama tahun baru usai
Pewarta: FB Anggoro
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2020