Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia merekomendasikan agar Pemerintah melakukan pelacakan kasus di tengah masyarakat guna mencegah atau mengantisipasi penyebaran virus corona di Tanah Air.Strategi edukasi dan pelacakan di masyarakat itu sudah dilakukan di semua negara termasuk Amerika Serikat,...
"Selain melakukan edukasi, kita harus mengaktifkan pelacakan kasus di masyarakat," kata Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih, di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan jika kedua hal itu dapat dilakukan secara gencar dan terus menerus, maka potensi penyebaran virus corona dapat ditekan seminimal mungkin.
Baca juga: IDI dan Good Doctor luncurkan inisiatif pencegahan penularan corona
"Strategi itu sudah dilakukan di semua negara termasuk Amerika Serikat," ujar dia.
Daeng menyakini pemerintah memiliki kemampuan untuk melakukan dua cara tersebut. Hal itu diperkuat dengan keberadaan sekitar 10 ribuan Puskesmas yang tersebar di seluruh pelosok Tanah Air.
Apabila pemerintah melalui pihak terkait menguatkan dua hal itu terutama pelacakan kasus, maka seluruh kasus yang ditemukan bisa terpantau. Jika ditemukan adanya suspect bisa langsung dibawa ke rumah sakit yang telah ditentukan untuk dilakukan observasi.
Baca juga: WNI yang dipulangkan ditegaskan IDI harus dipastikan sehat
Baca juga: IDI: Pastikan riwayat kontak turis Kunming bersih virus corona
"Kemudian jika timbul gejala maka dilakukan isolasi. Pertanyaan apakah kita sudah mampu? Jawabanya sudah," ujar dia.
Hal tersebut dibuktikan dari penanganan kasus Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS), Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan flu burung sudah pernah dilakukan oleh pemerintah Indonesia.
Apalagi, IDI telah menyebarkan pedoman penanganan kasus itu kepada seluruh dokter yang dikeluarkan langsung oleh organisasi tersebut bersama Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI).
Oleh karena itu, ia menegaskan pelacakan kasus tersebut penting dilakukan dengan dibarengi edukasi kepada masyarakat agar penyebaran virus corona dapat diantisipasi sedini mungkin di Indonesia.
Baca juga: IDI: Virus corona menular lewat batuk hingga makanan tercemar air liur
Baca juga: IDI imbau dokter pelajari informasi WHO terkait virus corona
434 kantor IDI siap jadi posko informasi virus corona
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2020