"Kami sudah siap. Anak-anak, bahkan tidak hanya Eko, para pelapis juga semangat sekali," kata Wakil Ketua PB PABBSI Djoko Pramono di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Harapan saya, Eko ada pendamping. Namun pendampingnya tidak ada lifter senior, tapi dari junior," katanya menambahkan.
Beberapa lifter pelapis memang disiapkan untuk mengejar target PABBSI dapat mengirim lima lifternya ke Olimpiade 2020. Mereka akan diturunkan pada beberapa ajang kualifikasi menuju Tokyo.
Pada Selasa (11/2) malam, para lifter junior telah berangkat ke Uzbekistan untuk mengikuti Kejuaraan Asia Angkat Besi Junior 2020 di Taskhkent yang berlangsung 13-19 Februari.
Kejuaraan tersebut diikuti oleh Windy Cantika Aisyah (49 kg), Rahmat Erwin Abdullah (73 kg), Yuliana Clarissa (55 kg), Putri Aulia (59 kg), dan Muhammad Fathir (61 kg).
Baca juga: Windy Cantika ditargetkan tampil di Olimpiade 2020 Tokyo
Tidak pasang target
Meski lifter junior itu diharapkan mampu mendampingi Eko Yuli di Olimpiade, Djoko menegaskan bahwa dirinya tidak akan terlalu membebani atau memasang target tinggi kepada mereka.
"Saya tidak mau bicara target dulu karena tidak ingin memaksa para pemain junior dan youth,"
"Saya takut hal itu nanti akan berpengaruh pada pertumbuhan tulang-tulang para lifter," ucapnya.
Setelah Kejuaraan Angkat Besi Junior 2020, para lifter Indonesia selanjutnya dihadapkan dengan dua ajang terakhir sebelum Olimpiade 2020 digelar.
Dua kejuaraan tersebut adalah Kejuaraan Angkat Besi Dunia di Rumania, 14-20 Maret dan Kejuaraan Senior Angkat Besi Asia di Kazakhstan pada 7-15 April.
Hingga saat ini, baru Eko Yuli yang sudah memastikan tiket tampil di Olimpiade 2020 Tokyo.
Sementara lifter lainnya seperti Triyatno (73 kg) dan Deni (67 kg), Rahmat Erwin Abdullah (73 kg) dan Windy Cantika (49 kg) masih harus berjuang keras mendulang poin serta mengamankan posisi mereka berada di delapan besar dunia, yang merupakan syarat lolos tampil di pesta olahraga empat tahunan itu.
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020