Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis, buku tersebut diterbitkan oleh Bhuana Ilmu Populer.
Buku tersebut ditulis sebagai pedoman untuk para milenial supaya dapat mencapai kesuksesan, yakni dengan cara membentuk pola pikir agar dapat berpikir secara luas, terus bergerak maju dan tidak takut mengambil risiko, tidak terjebak dalam dogma lama, dan dapat memanfaatkan peluang yang ada di depan mata.
"Buku ini sengaja dibuat untuk adanya sebuah perubahan pada generasi muda di Indonesia. Karena saya melihat Indonesia ini agak bingung, kita ini negara berkembang dimasukin teknologi oleh negara yang udah jauh lebih maju dibandingkan kita, tapi anak-anak kita nggak disiapkan untuk hal itu, jadi siapa yang akan mengambil keuntungan," jelas dia.
Deddy mengatakan bahwa buku Millennial Power dibuat kurang lebih selama tujuh bulan. Deddy berharap dengan adanya buku itu bisa menjadi hal positif bagi masyarakat.
"Tanpa disadari akhirnya menciptakan budak-budak baru, nah kita sih tujuannya ingin memutus rantai itu, mudah-mudahan," ungkap Deddy.
Terkait defisini kesuksesan, Deddy dan Erik memiliki penjelasan masing-masing. Mereka beranggapan bahwa kesuksesan tidak selalu berkaitan dengan uang.
Meskipun kedua penulis bukan lagi milenial, pengalaman sukses mereka dapat menjadi teladan bagi para milenial. Selain itu, keseharian mereka banyak bersinggungan dengan para milenial.
Sebagai seorang youtuber, sebagian besar follower dan subscriber Youtube Deddy adalah para milenial. Demikian juga dengan Erik, podcast-podcast yang diterbitkannya banyak menggali kisah-kisah sukses para milenial. Mereka menulis buku ini dan memberikan motivasi bagi para milenial sebagai teman, rekan diskusi, mentor, partner dalam menggerakan kaki untuk melangkah menuju jalan kesuksesan.
Dalam buku ini Erik dan Deddy menceritakan pengalaman, pengetahuan, serta hasil pemikiran mereka, dengan harapan pengalaman mereka bisa menjadi bekal bagi para milenial untuk mengarungi masa muda dengan lebih gemilang.
Buku Millennial Power sempat dirilis dalam bentuk e-book sebanyak 300 ribu copy. Namun, Deddy dan Erik memutuskan untuk membuat buku tersebut dalam bentuk fisik karena banyaknya permintaan dari para pembaca.
Erik ten Have mengatakan, sebelum memikirkan membantu untuk orang lain, kita harus sukses dalam bidang keuangan terlebih dahulu.
"Kami memang harus sukses dalam bidang keuangan dulu, baru kita bisa mikir tentang bantu orang lain atau apa, makanya untuk menjadi berkembang di sisi finansial itu penting sekali, tapi bukan hanya itu adalah sukses. Sukses kita adalah bisa membantu banyak orang," jelas Erik.
Buku yang terdiri dari sembilan bab itu membahas beberapa topik, di antaranya Apakah sekolah itu penting? Apakah arti sukses yang sebenarnya? Bagaimana mengetahui dan mengejar passion-mu? Bagaimana cara menghadapi ortu yang tidak setuju dengan passion kita?.
Dalam buku itu diajarkan pula cara menghasilkan uang berdasarkan minat, dan juga membuat rencana hidup.
Pewarta: Indriani
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020