Komisi IX DPR RI menilai Program Keluarga Berencana (KB) di Kota Bogor sudah berjalan baik, terbukti dengan adanya Kampung KB yang membuat program itu berjalan secara berkesinambungan dan bukan seremonial.Bahwa, kampanye KB itu tidak hanya sebatas dua anak lebih baik, tapi harus menyentuh pada semua aspek
"Kota Bogor itu dekat dengan Jakarta. Di Kota Bogor banyak inovasi dari BKKBN (Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional) pada Program Keluarga Berencana," kata pimpinan delegasi Komisi IX DPR RI, Nihayatul Wafiroh, saat kunjungan spesifik ke Pemerintah Kota Bogor di Kota Bogor, Kamis.
Rombongan diterima Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim didampingi pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait, antara lain dari Dinas Sosial, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil), Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB), dan Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD).
Ia mengatakan Kampung KB bisa menjadi percontohan bagi daerah lain.
"Bahwa, kampanye KB itu tidak hanya sebatas dua anak lebih baik, tapi harus menyentuh pada semua aspek," katanya.
Data yang disampaikan Pemerintah Kota Bogor, hingga saat ini di daerah setempat ada 28 Kampung KB di 68 kelurahan.
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu, menjelaskan keberhasilan Program KB bukan hanya pada hasilnya, yakni dua anak lebih baik, tetapi ada indikator lain, seperti angka kematian ibu dan angka kematian bayi (AKI dan AKB).
Namun, dalam dialog dengan jajaran Pemerintah Kota Bogor, Komisi IX DPR RI menilai belum mendapat jawaban yang jelas soal AKI dan AKB tersebut.
"Meskipun belum mendapat penjelasan dalam dialog, kami berharap mendapatkan jawaban secara tertulisnya nanti. Karena AKB dan AKI ini menjadi salah satu indikator keberhasilan Program KB ini," katanya.
Baca juga: BKKBN dan Kemsos salurkan bantuan ke Kampung KB di Papua Barat
Baca juga: BKKBN: kampung KB sukses jika didukung sinergi kementerian dan lembaga
Pewarta: Riza Harahap
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020