Kasus AS terbaru itu berasal dari seorang pasien warga AS yang turut dievakuasi dari Wuhan di China, yang menjadi pusat wabah virus corona, dan ditempatkan di karantina federal di Pangkalan Angkatan Udara Lackland di San Antonio, Texas, demikian pernyataan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS.
Itu merupakan evakuasi ketiga sekaligus yang pertama terbukti positif di Lackland, kata CDC, seraya mencatatkan bahwa kemungkinan ada kasus lain dari mereka yang baru saja kembali dari China.
Pemerintah membawa pulang sekitar 800 orang dari Provinsi Hubei dan banyak di antaranya merupakan pegawai pemerintah beserta keluarga mereka. Mereka lantas menjalani karantina selama 14 hari di pangkalan militer AS.
"Pasien itu kini diisolasi dan menjalani perawatan medis di rumah sakit rujukan terdekat," kata CDC, menjadikan Texas negara bagian ke-7 yang melaporkan kasus corona.
Virus yang menyebar cepat itu telah menelan 1.370 korban dan menginfeksi sekitar 60.000 orang lainnya, hampir seluruhnya di China, sehingga menghambat ekonomi terbesar kedua di dunia itu dan juga memberikan salah satu ujian paling sulit bagi Partai Komunis berkuasa dalam beberapa tahun.
"Kami sedikit kecewa atas kurangnya keterbukaan dari pihak China, angka ini naik turun ... mengejutkan," kata penasihat ekonomi pemerintahan Trump, Larry Kudlow kepada awak media di Gedung Putih.
Presiden AS Donald Trump sebelumnya memuji upaya mitranya China dalam memerangi virus corona, dengan mengatakan "Presiden Xi secara tangguh memimpin apa yang akan menjadi operasi sukses."
Kudlow mengaku secara keseluruhan hubungan AS dan China masih baik.
Ditingkat presiden, tambahnya, hubungan "baik-baik saja."
Sumber: Reuters
Baca juga: United Airlines hentikan penerbangan AS-China sehari lebih cepat
Baca juga: China minta AS jangan berlebihan menyikapi virus corona
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2020