"Sedang terjadi di dunia ada wabah virus corona. Ini kesempatan membangun karena pasti tiga hingga empat bulan ke depan kunjungan turis akan menurun, dari pada kita diam-diam saja, justru kita harus percepat pembangunan," ujar Erick Thohir saat meninjau area Melasti di Pelabuhan Benoa, Bali, pada Jumat.
Bali, lanjut dia, merupakan jantung turis di Indonesia, namun infrastrukturnya relatif masih tertinggal maka itu pemerintah akan terus mempersiapkan segala fasilitas pendukungnya.
"Turis ke depan, ada dari udara dan laut, selama ini fasilitas yang dari laut sebagai negara arcipelago belum cukup mendukung, karena itu kita benahkan pelabuhan," katanya.
Area Melasti, lanjut dia, akan menjadi kawasan Maritime Tourism Hub, dimana terdapat pula kegiatan industri lainnya seperti pelayaran untuk melayani alih muat kargo.
"Yes ada turis, juga ada faktor pendukung ekonomi seperti peti kemas dan lain-lain, jadi tidak bisa hanya turis saja," ucapnya.
Selain membangun pelabuhan Benoa menjadi kawasan Maritime Tourism Hub, sebagai wujud kepedulian sosial kepada masyarakat sekitar pelabuhan, Erick Thohir menyampaikan, Pelindo III selaku BUMN yang membangun area Melasti seluas satu hektar itu juga dipersembahkan untuk desa adat sekitar sebagai tempat persembahyangan umat Hindu.
"Pengembangan pembangunan Melasti seluas satu hektar tersebut saat ini sudah selesai dan dapat dipergunakan untuk kegiatan upacara melasti dan penganyudan," paparnya.
Upacara melasti adalah salah satu rangkaian upacara menjelang Nyepi untuk penyucian diri yang dilakukan oleh seluruh umat Hindu Bali. Upacara ini, dalam pelaksanaannya dilakukan di area tepi pantai.
Penyucian yang dilakukan oleh umat Hindu Bali, bertujuan untuk membersihkan diri dari berbagai tindakan dan perilaku buruk yang pernah dilakukan. Selanjutnya, mereka pun akan membuangnya ke laut. Di waktu yang sama, pembersihan juga dilakukan pada berbagai perlengkapan persembahyangan yang ada di pura.
Dalam peninjauan area Melasti di Pelabuhan Benoa, Bali itu, Erick Thohir didampingi sejumlah anggota Komisi VI DPR dan Gubernur Bali Wayan Koster.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2020