• Beranda
  • Berita
  • Vietnam awasi lebih dari 5.000 pekerja China terkait corona

Vietnam awasi lebih dari 5.000 pekerja China terkait corona

14 Februari 2020 19:06 WIB
Vietnam awasi lebih dari 5.000 pekerja China terkait corona
Seorang wanita memakai masker pelindung saat berjalan di sebuah desa di provinsi Vinh Phuc, Vietnam, Rabu (12/2/2020). (REUTERS/KHAM)

Mereka diisolasi di asrama perusahaan dan hotel setempat. Sementara, kasus dugaan infeksi dikarantina di fasilitas medis

Vietnam sedang mengawasi lebih dari 5.000 pekerja yang kembali ke negara Asia Tenggara tersebut setelah liburan Tahun Baru Imlek terkait tanda-tanda virus corona, menurut laporan media pemerintah, Jumat.

Pada Kamis Vietnam mengarantina sebuah wilayah perdesaan yang terdiri atas 10.000 orang di dekat Hanoi, lantaran khawatir virus corona dapat menyebar di wilayah tersebut.

Sebanyak 16 orang di Vietnam terbukti positif mengidap virus corona.

"Hingga 11 Februari terdapat 7.600 pekerja China yang kembali ke Vietnam seusai menghabiskan waktu liburan, yang 5.112 di antaranya diawasi secara ketat," demikian surat kabar pemerintah Tien Phong , mengutip laporan Kementerian Ketenagakerjaan Vietnam.

"Mereka diisolasi di asrama perusahaan dan hotel setempat. Sementara, kasus dugaan infeksi dikarantina di fasilitas medis," bunyi laporan tersebut.

Pada 2 Februari Kementerian Ketenagakerjaan Vietnam meminta perusahaan dan para pengusaha agar tidak mengizinkan pekerja China kembali bekerja di Vietnam.

Vietnam menyatakan darurat kesehatan masyarakat terkait wabah tersebut pada 1 Februari dan telah melarang seluruh penerbangan dengan rute China, di mana hampir 14.000 orang meninggal akibat virus tersebut.

Sumber: Reuters

Baca juga: Vietnam akan karantina 950 orang dari China di kamp militer
Baca juga: Vietnam larang semua penerbangan ke dan dari China terkait corona

Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2020