Tiga mahasiswa Universitas Muria Kudus (UMK) yang melakukan aksi panjat dinding tersebut, yakni Atika Amriyah dari FKIP, Radic Latif Megantara dari Fakultas Teknik Informatika, dan Abdul Aziz dari Fakultas Pertanian. Mereka melakukan panjat dinding di depan kampus UMK, Kudus, Jumat.
Baca juga: Kemendikbud katakan sekolah harus punya sistem pencegahan perundungan
"Kampanye anti-perundungan ini sebagai upaya mengingatkan kepada semua pihak bahwa aksi perundungan merupakan tindakan tidak terpuji," kata salah satu pemanjat dinding yang juga anggota Mapala Arga Dahana UMK Atikah Amriyah.
Oleh karena itu, dia mengajak, untuk mencegahnya sejak dini, karena dinilai dapat mencegah konsekuensi jangka panjang bagi perkembangan mental anak nantinya.
Baca juga: Ganjar minta peradilan pelajar pelaku perundungan digelar tertutup
Mengingat hari ini (14/2) merupakan Hari Valentine, kata dia, aksi panjat dinding juga dikemas dengan nuansa valentine, di atas papan panjat tersedia beberapa cokelat dan boneka sebagai simbol kasih sayang.
"Pada momentum hari kasih sayang ini, diharapkan para generasi mudah ini kembali meningkatkan kasih sayang sesama teman atau orang terdekat," ujarnya.
Baca juga: Ganjar setuju pelaku perundungan ikut pendidikan militer
Pada kesempatan tersebut, dia mengajak, masyarakat, khususnya pelajar yang selama ini kerap terlibat kasus perundungan untuk menghentikannya sekarang juga.
"Karena perundungan itu punya akibat yang cukup fatal. Stop 'bullying' sekarang juga. Sesama teman harus saling mendukung dan membantu," ujarnya.
Pewarta: Akhmad Nazaruddin
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020