"Ini jadi pelajaran buat pemain kami. Seharusnya pemain sadar dan mau bekerja untuk tim. Saya berharap akan ada pembenahan supaya tim lebih baik lagi," ujar Paul Munster dalam siaran tertulis yang diterima wartawan di Jakarta, Jumat.
Bhayangkara FC awalnya diunggulkan bisa dengan mudah menghentikan perlawanan tim Macan Putih Persik Kediri. Apalagi skuat Joko Susilo itu kalah dalam dua laga melawan Persebaya dan Madura.
Sementara itu, Bhayangkara FC sebelumnya berhasil menahan imbang Madura dan menang atas Persebaya Surabaya. Skuat The Guardian bahkan hanya perlu hasil imbang untuk memastikan diri ke semifinal.
Baca juga: Persebaya taklukkan Madura United 4-2
Kekalahan itu membuat Bhayangkara hanya mengoleksi empat poin dari tiga laga. Jumlah poin itu sama dengan Madura United. Namun, Bhayangkara kalah selisih gol sehingga harus puas menghuni peringkat ketiga.
Paul mengakui anak-anak asuhnya banyak melakukan kesalahan yang berakibat fatal. Bahkan beberapa situasi yang harusnya jadi gol malah terbuang percuma.
"Ada banyak kesalahan. Kami mencoba mencetak gol lewat open play hingga bola mati. Tidak ada gol. Pemain terlihat meremehkan," kata dia.
Selama pertandingan, Bhayangkara sebenarnya sangat mendominasi penguasaan bola. Tak kurang dari sepuluh tembakan mereka lepas ke arah gawang Macan Putih.
"Kami tidak fokus dan konsentrasi. Saking banyaknya peluang, saya tidak menghitung lagi berapa yang sudah kami lakukan. Bahkan mungkin kalau sampai besok bertanding mungkin tidak akan ada gol," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020