Strategi Honda di tengah tren LSUV

15 Februari 2020 13:29 WIB
Strategi Honda di tengah tren LSUV
New Honda BRV (ANTARA News/Chairul Rohman)
PT Honda Prospect Motor (HPM), agen pemegang merek Honda di Indonesia mengungkapkan bahwa mereka tak ingin terburu-buru untuk ikut "balapan" di pasar mobil segmen low sport utility vehicles (LSUV) yang mulai menjadi tren di tahun 2019 hingga awal 2020.

"Kita greget (melihat pasar mobil LSUV), tapi kita lihat dong waktunya. Jadi masih cari timing yang pas. Kita lihat kebutuhan konsumen sama kondisi pasar. Kita akan pantau terus," kata Business Innovation Sales & Marketing Director PT HPM Yusak Billy saat ditemui di Sunter, Jakarta Utara, Sabtu.

Mobil di segmen LSUV ini meliputi Toyota Rush, Daihatsu Terios, serta Suzuki XL7 yang baru saja dirilis hari ini di kesempatan berbeda. Sedangkan Honda sendiri memiliki BRV yang terakhir disegarkan pada awal 2019.

Kendati pemain di segmen ini terus bertambah, Yusak mengaku tak terlalu khawatir dengan persaingan itu dan menyambut baik dinamika yang terjadi antarkompetitor.

"Segmen LMPV dan LSUV peminatnya dominan ya, 21 persenan, hampir setengahnya pasar mobil. Kita pasti perhatikan itu, monitor terus," kata Yusak.

Yusak mengatakan tren ini merupakan sebuah peluang yang bagus.

Lebih lanjut, persaingan di segmen mobil LSUV oleh kompetitor lainnya yang memasang harga di bawah BRV juga tak membuat Honda untuk segera menghadirkan mobil terbarunya di segmen tersebut.

"Customer sudah smart. Dia tahu brand value-nya gimana, after sales-nya gimana, pelayanannya gimana, kan bukan hanya barunya saja yang dilihat," ujar Yusak.

Yusak juga mengatakan saat ini Honda akan terus memantau tren tersebut.



Baca juga: Brio dan HR-V dorong kenaikan penjualan Honda hingga 84 persen

Baca juga: Menjajal Honda New BR-V melintasi Pantura

Baca juga: Honda tak mau buru-buru segarkan tampilan BR-V

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020