"Alhamdulillah tetangga baik, perhatian bertanya-tanya karena tahu sekolah di China dan sempat ditolak di Natuna, namun semuanya tanggapannya tidak berlebihan pada Yusuf," kata Apriliya di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu.
Selama anaknya di Wuhan hingga menjalani observasi di Natuna, Apriliya mengaku komunikasi dengan anaknya lancar-lancar saja walau Yusuf tidak diizinkan keluar dari asramanya sehubungan dengan wabah itu kecuali mendesak. Namun ketika dievakuasi ke Natuna, komunikasi mereka tidak terjalin satu hari satu malam.
"Pas sampai di Natuna dia WA, ketika sudah dapat kartu. Dari situ kami komunikasi," kata Apriliya.
Apriliya juga mengatakan anaknya telah berpesan agar orang tuanya di rumah mempersiapkan diri karena selama beberapa hari Yusuf akan didampingi oleh petugas kesehatan untuk memantau perkembangan kesehatannya.
"Yusuf menginformasikan nanti ketika di rumah, petugas kesehatan datang memantau. Dan menginformasikan bersama RT/RW setempat untuk disosialisasikan aku ini sehat, aku tidak sakit," ujar dia.
Baca juga: Keluarga WNI pascaobservasi corona berdatangan ke Bandara Halim
Baca juga: Tak ada persiapan khusus sambut kedatangan WNI dari Wuhan di Halim
Apriliya datang menjemput Yusuf yang berkuliah di Universitas Wuhan, bersama suaminya Cik Anang dan sang kakak Cik Dan yang akan mengantarkan ke Perum Griya Cimangir Blok B1 nomor 27/28, Bogor.
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020