Kedatangan lima WNI yang berangkat dari Bandara Internasional Halim Perdanakusuma dengan menggunakan pesawat Batik Air ID 7543 disambut oleh jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY, Dinkes Kota Yogyakarta, dan Dinkes Kabupaten Sleman serta keluarga.
"Kami sengaja menjemput mereka dalam rangka memberikan kenyamanan dan keamanan. Sekali lagi bukan dalam rangka pemantauan karena mereka sebenarnya warga yang sehat," kata Kepala Dinkes DIY Pembajun Setyaningastutie.
Baca juga: Menkes: WNI selesai observasi virus corona tidak dilarang berkerumun
Pembajun menjelaskan bahwa lima WNI yang terdiri atas empat perempuan dan satu laki-laki tersebut tiga di antaranya merupakan warga DIY dan dua lainnya adalah warga Jawa Tengah (Jateng). Kendati demikian, ia enggan merinci kabupaten mana mereka berasal. "Mereka mahasiswa semua," kata dia yang meminta awak media tidak mewawancarai atau menggambil gambar lima WNI itu.
Pembajun menegaskan bahwa lima WNI tersebut merupakan warga yang sehat. Observasi selama dua pekan di Natuna, menurut dia, hanya untuk meyakinkan masyarakat bahwa mereka tetap sehat setelah keluar dari Wuhan, China.
"Mereka bukan warga yang terinfeksi. Mereka adalah warga yang sehat," kata dia.
Baca juga: Mendagri apresiasi kekompakan pemda layanani WNI observasi di Natuna
Oleh sebab itu, ia berharap masyarakat dapat menerima mereka sebagai warga yang sehat seperti warga lainnya.
"Terima mereka sebagai warga yang sehat. Jangan dikucilkan, jangan disangsikan kesehatannya," kata dia.
"Tapi kita memberikan pesan ke mereka, kalau demam atau kalau membutuhkan pelayanan kesehatan, puskesmas siap untuk membantu," kata Pembajun menambahkan.
Seperti diketahui sebanyak 238 WNI dari Wuhan, China yang diobservasi di Natuna, semuanya dinyatakan sehat dan telah dipulangkan ke daerah masing-masing pada Sabtu (15/2).
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020