• Beranda
  • Berita
  • KLHK tindaklanjuti arahan Presiden lakukan rehabilitasi lahan

KLHK tindaklanjuti arahan Presiden lakukan rehabilitasi lahan

16 Februari 2020 21:07 WIB
KLHK tindaklanjuti arahan Presiden lakukan rehabilitasi lahan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya bersama Presiden Joko Widodo. (Antara/HO/KLHK)

tercatat ada sekitar 25.000 desa di Indonesia yang lokasinya berada di dekat hutan, yang dibangun KBD.


Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menindaklanjuti arahan Presiden Joko Widodo yakni melakukan rehabilitasi lahan guna mengatasi sedimentasi di Waduk Gajah Mungkur, di Wonogori, Jawa Tengah.

"Mendapat arahan dari Presiden, saya langsung menggelar rapat bersama jajaran eselon I yang juga dihadiri wakil menteri LHK," kata Menteri LHK, Siti Nurbaya melalui pernyataan tertulisnya, Minggu.

Menurut Siti Nurbaya, pada rapat koordinasi tersebut, dirinya menginstruksikan kepada pejabat eselon I dan jajarannya agar segera bertindak melaksanakan arahan Presiden. "Langkah awal yang dilakukan adalah menyiapkan persemaian bibit tanaman untuk penghijauan," katanya.

Baca juga: Menteri LHK: Butuh rehabilitasi 800.000 ha untuk tekan kenaikan suhu

KLHK mempersiapkan pembibitan tanaman secara besar-besaran, yakni sekitar 50 juta hingga 100 juta bibit pohon dalam satu provinsi. "Bibit tersebut disalurkan kepada masyarakat melalui KBD (kebun bibit desa). Karena itu di desa-desa tempat rehabilitasi lahan, harus dibangun KBD," katanya.

Menurut Nurbaya, tercatat ada sekitar 25.000 desa di Indonesia yang lokasinya berada di dekat hutan, yang dibangun KBD.

Pada rehabilitasi lahan di sekitar Waduk Gajah Miungkur yakni di Desa Jatisara, Kecamatan Jatisrono, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, guna mencegah erosi tebing serta mengurangi laju sedimentasi ke waduk, dilakukan penanaman pohon, pembangunan satu unit dam penahan, serta pembuatan teras bangku, guludan dan trucuk.

Baca juga: Presiden Jokowi ajak warga pulihkan daerah aliran sungai

"Kombinasi berbagai perlakuan tersebut dilakukan secara menyeluruh pada satu sistem lahan, sehingga pola pencegahan erosi tebing dan longsor bisa efektif. Penataan ruang, pengendaliannya, serta pengembalian fungsi retensi air di setiap segmen bentang alam harus menjadi perhatian semua pihak," katanya.

Nurbaya menambahkan, terkait rehabilitasi lahan ini, Presiden Joko Widodo mengajak masyarakat Indonesia untuk menjaga kelestarian alam dengan melakukan penghijauan dan menjaga ekosistem.

Beberapa tataman penghijauan, seperti sengon, tanaman buah, vetiver, dan porang, menurut Nurbaya, baik ditanam di lahan yang curam dan rawan longsor, karena akar pohon tersebut mampu mengingat tanah dengan kuat.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Desa Jatisari, Kecamatan Jatisrono, Wonogiri, Sabtu (15/2). Presiden yang didampingi antara lain, Ibu Negara Iriana Joko Widodo, Sekretaris Negara Pratikno, Menteri LHK Siti Nurbaya,Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Suharyanto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, yang kemudian bersama masyarakat setempat, juga melakukan rehabilitasi lahan menanam tanaman vetiver di sekitar Waduk Gajah Mungkur di Wonogiri.*

Baca juga: Gubernur Jatim-Pangdam tanam rumput vetiver di kaki Gunung Semeru
Baca juga: Presiden akan tanam vetiver dan resmikan Stadion Manahan Solo
Baca juga: 58.280 rumput vetiver ditanam di tanggul rawan longsor Indramayu

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020