"KRI legendaris Indonesia KRI Dewaruci akan disandingkan dengan KRI Bima Suci-945 untuk menghibur warga dan kita akan buka untuk umum atau openship di bulan Maret nanti," ujar Komandan Lantamal VI Laksamana Pertama TNI Hanarko Djodi Pamungkas di Makassar, Senin.
Ia mengatakan dua KRI yakni Dewaruci dan Bima Suci yang disandingkan itu merupakan peristiwa yang jarang terjadi dan di luar Pulau Jawa, adalah hal baru dilakukan.
Baca juga: Ribuan pohon ditanam di Pulau Kodingareng lewat "Garuda di Lautku"
Laksma TNI Hanarko Djodi Pamungkas menyatakan KRI Bima Suci-945 adalah penerus dari KRI Dewaruci yang telah berlayar lebih dari 63 tahun.
"Kedatangan kedua kapal fenomenal ini akan mengukir sejarah baru bagi Indonesia khususnya Kota Makassar karena peristiwa ini, pertama kalinya terjadi di luar Pulau Jawa," katanya
Kehadiran dua kapal perang Indonesia ini untuk mendukung dan menyukseskan beberapa kegiatan dari Lantamal VI di antaranya penanaman terumbu karang kebangsaan Garuda di Lautku.
Kegiatan lainnya adalah pemecahan rekor MURI Pramuka Saka Bahari meniup peluit tradisi TNI AL dengan formasi parade roll di atas KRI Dewaruci.
"Ada beberapa event yang akan kita gelar nanti di bulan depan dan salah satunya adalah tradisi meniup peluit ven ini untuk memeriahkan event dengan formasi parade roll di atas KRI Dewaruci," katanya.
Baca juga: 2.000 lampion meriahkan Grand launching "Garuda di Lautku"
Ia menyebutkan KRI Dewaruci dan KRI Bima Suci adalah kapal latih yang telah melahirkan banyak perwira-perwira TNI AL terbaik bangsa sebagai kader-kader pemimpin TNI di masa depan.
Dua kapal ini telah membentuk ribuan taruna dan taruni Akademi TNI AL yang berkarakter kemaritiman serta tangguh, tanggap, trengginas dan telah tersebar mengabdi ke seluruh penjuru Nusantara untuk mempertahankan NKRI.
Sebelumnya, di beberapa kesempatan, Danlantamal VI juga menyampaikan bahwa "Garuda di Lautku" ini menjadi penting sebagai gerakan yang bertujuan memicu detonasi dan menggelorakan semangat bela negara dalam mencintai laut Indonesia.
"Kenapa kami memilih Pulau Kodingareng Keke sebagai tempat untuk pelaksanaannya, karena pulau ini merupakan ikon wisata bawah laut Provinsi Sulawesi Selatan yang tidak terlihat sejak 10 tahun terakhir," katanya.
Secara geografis posisi pulau tersebut tepat berada di tengah-tengah Indonesia.
Baca juga: KSAL luncurkan "Garuda Di Lautku"
Baca juga: Lomba perahu hias-toto meriahkan "Grand Launching" Garuda di Lautku
Pewarta: Muh. Hasanuddin
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2020