Area Director Singapore Tourism Board (STB) Indonesia Mohamed Firhan Abdul Salam mengatakan turis dari Indonesia termasuk pasar yang "tangguh", berkaca dari peta analisis dari waktu ke waktu, termasuk saat mereka menghadapi wabah SARS pada 2003.
Di saat pelancong dari negara lain merasa khawatir dan memutuskan untuk menunda perjalanan, orang-orang Indonesia masih terus berdatangan ke negara itu.
"Mungkin karena dekat atau ada keperluan, atau urusan pengobatan. (Indonesia) very resilient market," kata Firhan di konferensi pers Jakarta, Selasa.
Berdasarkan data STB, tingkat kunjungan turis Indonesia ke Singapura mencapai kenaikan tertinggi pada 2019. Jumlahnya naik tiga persen menjadi 3,11 juta orang tahun lalu. Ini membuat Indonesia menjadi negara sumber kunjungan wisatawan kedua untuk Singapura.
Pada Januari hingga September 2019, angka pendataan pariwisata dari Indonesia mencapai 2,26 miliar dolar Singapura, naik enam persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Firhan mengatakan Singapura akan terus mengidentifikasi langkah efektif memberikan rasa aman bagi para pelancong. Yang pasti, setiap turis disarankan untuk senantiasa menjaga kebersihan diri dengan rajin mencuci tangan dan memakai masker bila sedang sakit untuk mengurangi risiko penularan.
Singapura sedang menyiapkan program-program baru untuk menarik minat wisatawan pada 2020, seperti Magical Shores di Siloso berupa permainan lampu yang menarik, pameran "Disney: Magic of Animation" yang mencakup sejarah 90 tahun studio Disney di ArtScience Musuem, festival makanan, pertandingan balap Formula 1 hingga Singapore Comic Con.
Baca juga: Strategi Indonesia genjot kunjungan wisatawan Malaysia dan Singapura
Baca juga: Perusahan travel daring Singapura incar pasar wisata Indonesia
Baca juga: Indonesia-Singapura kerja sama kembangkan pariwisata
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2020