"Akad" diproduksi oleh IFI Sinema bekerja sama dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia atau Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), E-Motion Entertainment dan Perum Perusahaan Film Negara.
"Akad" akan menjadi film kedua dari Perum Produksi Film Negara setelah mati suri selama 26 tahun setelah "Kuambil Lagi Hatiku" (2019).
"Seperti 'Dilan' yang diangkat dari novel laris, 'Akad' juga (lagu) best seller, sudah di-view lebih dari 100 juta kali di YouTube," kata produser IFI Sinema Adi Sumarjono di konferensi pers syukuran "Akad", Jakarta, Selasa.
Baca juga: Payung Teduh - Pusakata kolaborasi garap lagu Dian Pramana Poetra
Baca juga: Is Pusakata, si merdu yang dinanti di Java Jazz 2019
"Akad" dibintangi oleh aktor senior Mathias Muchus bersama Kevin Julio, Indah Permatasari, Nino Fernandez, Debo Andryos dan Jennifer Coppen. Reka Wijaya menjadi sutradara sekaligus penulis skenario "Akad".
"Akad" bercerita tentang Abdi (Mathias Muchus), ayah dari dua anak yang berprofesi sebagai supir taksi online. Sebagai bapak tunggal, dia membesarkan dua anaknya sendirian. Ketika anak pertamanya, Indira (Indah Permatasari) sudah tumbuh dewasa, Abdi merasa harus mencarikan jodoh untuknya.
Tak sengaja, seorang penumpang yang menaiki mobil Abdi ternyata mantan pacar putrinya. Kisah yang sempat jadi masa lalu berkembang lagi di antara mereka. Drama percintaan dan keluarga dalam "Akad" akan dibalut dengan komedi yang menggelitik hati penonton.
Baca juga: "Terpaku Pilu", kolaborasi Payung Teduh dengan band indie 90 HP
Baca juga: Curahan hati Payung Teduh soal vokalis baru
Promosi Mandalika
Daya tarik yang ditawarkan dari "Akad" adalah visual indah dari pemandangan bukit dan pantai di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Mandalika adalah salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas pemerintah, juga tuan rumah seri balap motor dunia MotoGP pada 2021.
Direktur Utama ITDC Abdulbar M. Mansoer berharap film itu ikut mendongkrak minat wisatawan untuk mengunjungi Mandalika.
Dia meyakini film adalah salah satu cara ampuh untuk menjual pariwisata Indonesia.
Dia ingin "Akad" bisa mengikuti jejak film-film Indonesia lain yang mengambil latar belakang tempat yang jarang dijadikan lokasi syuting.
"Seperti 'Eat, Pray, Love' di Bali, 'Laskar Pelangi' di Belitung, 'Ada Apa Dengan Cinta 2', 'Susah Sinyal', saya harap 'Akad' jadi katalis untuk mengangkat Mandalika," kata dia.
Baca juga: Festival Pesona Bau Nyale promosikan MotoGP Mandalika 2021
Baca juga: Pembangunan pariwisata Mandalika diharapkan lebih libatkan warga lokal
Baca juga: Tiket MotoGP Mandalika bisa dipesan mulai Januari 2020
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020