"Kita masih inventarisasi, tapi laporan yang baru masuk ada tujuh kendaraan roda dua atau sepeda motor mengalami kerusakan. Untuk korban luka masih juga masih didata," ujar Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko di Mapolda Jatim di Surabaya.
Baca juga: Polisi Blitar amankan seorang suporter bawa senjata tajam
Polisi belum mengamankan siapa yang bertanggung jawab atas peristiwa tersebut, namun ia memastikan pelaku melakukan perbuatan melanggar hukum karena ada kerugian materiil.
"Siapapun yang mengganggu ketertiban, apalagi sudah ada kerugian materiil dari masyarakat, ini masuk dalam pidana. Sejauh ini belum ada yang diamankan masih pendalaman Polres," ucapnya.
Perwira dengan tiga melati di pundak itu mengungkapkan pihaknya sengaja menggelar pertandingan semifinal Piala Gubernur Jatim di tempat netral untuk mengurangi ketegangan antardua suporter.
Baca juga: Pemprov Jatim harapkan Piala Gubernur jadi momentum pemersatu suporter
"Digelar dalam suatu tempat yang memang netral, artinya tanpa suporter kedua kesebelasan. Ini disepakati dengan penyelenggara dari aspek keseluruhannya adalah aspek keselamatan, kelancaran pertandingan tersebut," katanya.
Sedangkan, untuk penyebab kerusuhan ini, Truno menyebut masih diselidiki lebuh lanjut, tapi dugaan sementara massa sempat kecewa lantaran tak mendapatkan akses ke stadion.
Selain itu, dia menyebut ada sejarah panjang yang membuat tensi kedua suporter ini cukup tinggi.
"Kami mengimbau kepada kedua pihak untuk meredam masing-masing. Nanti kami dalami, apakah ini bentuk kekecewaan suporter atau apa," katanya.
Baca juga: Polisi Blitar tangani kasus penggandaan uang
Di sisi lain, Persebaya Surabaya menantang Persija Jakarta di babak final turnamen sepak bola Piala Gubernur Jawa Timur 2020 usai mengalahkan Arema FC dengan skor 4-2 di Stadion Supriyadi, Kota Blitar.
Gol-gol kemenangan Persebaya dicetak David Da Silva menit ke-28 dan 70, Mahmoud Eid menit ke-45+2, dan Irfan Jaya menit ke-54.
Sedangkan, dua gol Arema FC dilesakkan Johan Alfarizi menit ke-3 dan Elias Alderat menit ke-73.
Pewarta: Fiqih Arfani/Willy Irawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2020