PDI Perjuangan masih memerlukan pemetaan sebelum memberikan rekomendasi pasangan bakal calon wali kota dan wakil wali kota untuk Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya tahun 2020.Sekali lagi, khusus untuk Surabaya seluruh masukan sudah diterima, tapi masih perlu pendalaman pemetaan di lapangan lebih lanjut."
"Surabaya masih perlu pemetaan lebih mendalam, termasuk survei lebih lanjut," ujar Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto di sela Rakerda partai tersebut di Sidoarjo, Selasa.
Baca juga: PDIP pilih bersekutu dengan rakyat di Pilkada Surabaya
Baca juga: Politikus PDIP : Elektabilitas Bacawali Surabaya Eri Cahyadi rendah
Baca juga: Whisnu Sakti optimistis dapat rekomendasi cawali Surabaya dari PDIP
Selain itu, Hasto juga memastikan pihaknya masih melakukan dialog secara intensif untuk melihat seluruh harapan masyarakat "Kota Pahlawan" terhadap bakal calon kepala daerahnya.
"Sekali lagi, khusus untuk Surabaya seluruh masukan sudah diterima, tapi masih perlu pendalaman pemetaan di lapangan lebih lanjut," ucap mantan anggota DPR RI tersebut.
Pada Pilkada serentak 2020, PDI Perjuangan akan mengumumkan 50 pasangan bakal calon kepala daerah pada Rabu, 17 Februari 2020 di Kantor DPP di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat.
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dijadwalkan mengumumkannya secara langsung serta memanggil seluruh pasangan yang akan diberikan rekomendasi.
Rinciannya, satu pasangan bakal calon kepala daerah dan wakilnya untuk Pilkada memilih gubernur-wakil gubernur dan 49 pasangan bakal calon kepala daerah dan wakilnya untuk Pilkada memilih bupati/wali kota.
Khusus Jatim, kata Hasto, akan diumumkan beberapa daerah, namun dipastikan bukan Kota Surabaya.
Baca juga: PDIP: Usulan Risma soal Cawali Surabaya jadi masukan utama
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020