• Beranda
  • Berita
  • Ini evaluasi tunggal putra setelah Kejuaraan Beregu Asia

Ini evaluasi tunggal putra setelah Kejuaraan Beregu Asia

18 Februari 2020 21:50 WIB
Ini evaluasi tunggal putra setelah Kejuaraan Beregu Asia
Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie mengembalikan kok ke arah lawannya asal Malaysia Cheam June Wei dalam pertandingan babak final Badminton Asia Team Championships (BATC) 2020 di Rizal Memorial Coliseum, Manila, Filipina, Minggu (16/2/2020). Tim putra Indonesia juara setelah mengalahkan Malaysia dengan skor 3-1. ANTARA FOTO/Humas PBSI/Nafi/APP/foc. (ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA)
Pelatih tunggal putra Hendry Saputra mengatakan masalah mental masih menjadi evaluasi utama penampilan anak asuhnya usai tampil di Kejuaraan Beregu Asia 2020 di Manila, Filipina, 11-16 Februari lalu.

"Dari keseluruhan pemain tunggal putra sudah oke, tapi memang yang perlu dilatih dari segi mental," kata Hendry yang dihubungi di Jakarta, Selasa.

Menurut Hendry, penampilan pemain tunggal putra di Kejuaraan Beregu Asia masih diliputi rasa ragu dan terbebani dengan hasil pertandingan yang sangat menentukan poin negara.

"Dari kejuaraan beregu ini memang menentukan setiap partainya. Di sini mereka kelihatan masih merasa tertekan dan beban untuk menyumbang poin sehingga kurang bisa kontrol pikiran dan mainnya jadi kurang bagus," katanya.

Kurang memuaskan

Sektor tunggal putra yang turun pada Kejuaraan Beregu Asia 2020 memang tampil kurang memuaskan, terutama Jonatan Christie.

Jonatan harus menelan kekalahan beberapa kali saat membela Indonesia.

Saat Indonesia berhadapan dengan Korea Selatan pada babak pertama, Jonatan harus tunduk oleh Son Wan-ho dengan skor 16-21, 25-27 dalam durasi 58 menit.

Namun ia mampu bangkit di babak kedua saat melawan perwakilan Filipina Lanz Ralf Zafra. Ia menang 21-11,21-14.

Sayangnya, kekalahan kembali menimpa pebulu tangkis peringkat tujuh itu kala bermain di babak semifinal di mana ia harus kalah oleh wakil non-unggulan asal India Lakshya Sen dengan skor 18-21, 20-21.

Kekalahan masih berlanjut pada laga final ketika Jonatan dipaksa menyerah oleh wakil Malaysia Cheam June Wei dengan skor 21-16, 17-21, 22-24.

Baca juga: Coach Hendry sebut faktor mental penyebab kekalahan Jonatan

Baca juga: Jonatan gagal kunci kemenangan bagi Indonesia pada partai ketiga


Hasil positif

Sementara hasil positif dituai oleh Anthony Sinisuka Ginting. Ia menang di babak pertama saat melawan wakil Korea Selatan Heo Kwong-hee dengan skor 24-22, 19-21, 21-16.

Anthony terus tampil konsisten dengan memenangi babak kedua saat menghadapi wakil Filipina, India, dan Malaysia.

Begitu pun di babak semifinal. Pebulu tangkis peringkat tiga dunia itu menang mudah atas Sai Praneeth. Sedangkan pada final, Anthony menyumbang poin untuk Indonesia setelah mengalahkan wakil Malaysia Lee Zii Jia dengan skor 22-20, 21-16.

Selanjutnya, Jonatan Christie dan kawan-kawan akan fokus pada kejuaraan All England 2020 yang akan bergulir pada 11-15 Maret di Birmingham, Inggris.

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2020