Dengan padatnya kalender musim 2020 yang terdiri dari 22 seri balapan, meski Grand Prix China dibatalkan, Formula 1 mengurangi jadwal tes pramusim di Catalunya dari delapan hari menjadi enam hari yang akan dibagi ke dalam dua pekan.
Sejumlah tim telah meluncurkan dan memamerkan mobil baru mereka kecuali Haas dan Renault yang akan mengungkap wujud asli jet darat mereka jelang hari pertama tes.
Baca juga: Williams hadir dengan warna baru
Baca juga: Luncurkan RP20, Racing Point ingin dominasi papan tengah
Ini akan menjadi kesempatan bagi Nicholas Latifi dan Esteban Ocon mencoba membiasakan diri dengan mesin-mesin baru, khususnya Latifi, yang melakoni debut di F1 bersama Williams tahun ini.
Sementara Ocon sudah tak asing dengan raungan mesin V6 turbo hybrid setelah membalap untuk Racing Point pada 2018 dan menjadi pebalap cadangan Mercedes tahun lalu.
Namun, tim hanya diperbolehkan menjalankan masing-masing satu mobilnya di tes pramusim ini.
"Dengan hanya enam hari tes pramusim, vital bagi kedua pebalap untuk sebisa mungkin mendapat pengalaman banyak dari mobil," kata kepala tim Red Bull Christian Horner seperti dikutip laman resmi F1.
"Saling tanya-jawab, melihat data, mengikuti progres dari mobil, bahkan ketika mereka tak di balik kemudi, sangat penting."
Baca juga: Max Verstappen geber mobil baru Red Bull RB16 di Silverstone
Baca juga: Alpha Tauri pamerkan mobil baru mereka untuk F1 2020
Seperti yang sudah-sudah, meski tim lawan tampil dengan catatan waktu tercepat, bukan jaminan mobil itu calon juara ketika musim bergulir.
Istilah sandbagging kerap muncul ketika sesi tes pramusim di mana tim sengaja tak ingin mengeluarkan performa maksimal dari mobil mereka sehingga terlihat lambat.
Hal itu terjadi ketika Mercedes kalah gesit dari Ferrari yang mendominasi sesi tes pramusim tahun lalu.
Namun tim Silver Arrow tiba di seri perdana di Melbourne untuk meraih delapan juara seri secara beruntun.
Baca juga: Mercedes ungkap mobil penantang musim balap 2020
Baca juga: Ferrari luncurkan mobil F1 baru SF1000 dengan sentuhan teatrikal
Baca juga: Raikkonen bawa Alfa Romeo baru berbalut livery kulit ular di Fiorano
Tahun ini menjadi peluang Mercedes untuk merebut gelar ganda ketujuh kalinya secara beruntun, dan bagi Hamilton untuk menyamai rekor Michael Schumacher, juara dunia tujuh kali. Red Bull dan Ferrari tentunya tak akan tinggal diam dengan menurunkan mobil yang merupakan evolusi dari seri tahun lalu yang banyak mengalami perombakan.
Sementara itu McLaren yang merajai papan tengah musim lalu akan mewaspadai Renault dan Racing Point yang ingin bangkit dari hasil kurang memuaskan di 2019.
Pun demikian dengan tim Haas yang beralih ke livery awal, abu-abu, merah dan hitam, dan berharap mobil VF-20 kali mampu mengembalikan performa mereka seperti pada 2018 di mana tim asal Amerika Serikat itu finis peringkat lima konstruktor.
Tahun lalu, Williams gagal menurunkan mobil mereka di dua hari pertama tes Barcelona karena pengembangan yang belum selesai. Al hasil, dengan mobil yang seperti setengah hati dibangun, mereka mengakhiri musim terburuknya itu dengan raihan hanya satu poin.
Baca juga: Williams mencoba bangkit dari mimpi buruk musim 2019
Baca juga: Mercedes: 2020 musim terberat untuk pengembangan mobil
Kali ini Williams telah menurunkan FW43 ke atas trek di sesi shakedown di Barcelona beberapa hari lalu dengan livery baru.
"Tahun ini menandai awal yang segar bagi tim," kata deputy principal Claire Williams yang ingin membawa timnya bangun dari mimpi buruk tahun lalu.
Mampukah tim mantan juara itu membalik peta kekuatan mulai di Barcelona?
Pekan pertama tes pramusim di Barcelona akan berlangsung 19-21 Februari dan dilanjutkan kembali di pekan kedua pada 26-28 Februari.
Sementara Melbourne, Australia akan menggelar seri perdana pada 15 Maret nanti.
Baca juga: Renault pertontonkan sekilas mobil F1 baru mereka
Baca juga: Haas beralih ke warna livery lama untuk musim F1 2020
Pewarta: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020