"Di second tier biasanya sebagian besar ambil dari China. Sampai Februari ini tidak ada masalah," kata Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra di sela-sela pameran Astra Auto Fest 2020 di BSD City, Tangerang, Banten, Rabu.
Lebih lanjut, Amelia mengatakan apabila nantinya terjadi keterlambatan atau bahkan pemberhentian produksi dari pabrik China, mau tak mau pihaknya harus segera mencari solusi baru.
"Tapi ke depannya, kalau di China nanti enggak produksi, bisa jadi akhir Maret atau awal April kami harus cari solusi vendor yg baru," jelas dia.
Baca juga: Corona hambat pasokan komponen otomotif General Motors AS
Baca juga: Ini dampak virus corona terhadap industri mobil global
"Memang bukan part-part utama, ya, tapi masih kita butuhkan. Kalau sampai Februari ini supply masih oke. Harus kita perhatikan sampai akhir Maret dan awal April. Tapi so far produksi masih lancar," ujarnya melanjutkan.
Sebelumnya pada awal Desember 2019, muncul sebuah wabah baru di kota Wuhan, Provinsi Hubei, China dengan gejala mirip flu dan pneumonia berat.
Virus corona berjenis SARS-CoV-2 yang menyebabkan penyakit COVID-19 itu telah menginfeksi lebih dari 60.000 orang dan menyebabkan kematian 1.383 jiwa per Jumat (14/2).
Sejumlah pabrik otomotif yang beroperasi di China pun terpaksa harus diberhentikan sementara untuk mencegah perluasan wabah tersebut.
Baca juga: Toyota nilai komponen lokal antisipasi keterlambatan pasokan China
Baca juga: Ford, Tesla, hingga VW siap buka kembali pabriknya di China
Baca juga: Corona tidak pengaruhi produksi Suzuki Indonesia
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2020