Longsor yang terjadi di tiga lokasi di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, akibat hujan deras yang terjadi selama dua hari terakhir sejak Senin (17/2) malam menyebabkan 100 lebih warga di Nagari Surian terisolasi.Ada sekitar 75 kepala keluarga (KK) dengan warga sekitar 100 jiwa lebih kini masih terisolasi,
"Ada tiga wilayah yang terkena longsor hari ini, yaitu jalan menuju Nagari Aia Luo, Kecamatan Payung Sekaki, akses Jalan penghubung ke Jorong Lubuak Rasam Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin dan Kelok Patah Lubuak Talang, Sirukam-Supayang," kata Kepala BPBD Kabupaten Solok Armen di Koto Baru, Rabu malam.
Longsor yang terjadi di Nagari Aia Luo, Kecamatan Payung Sekaki sekitar pukul 15.00 WIB. Saat ini, akses jalan menuju Nagari Aia Luo putus total.
Sedangkan longsor yang menutup akses jalan yang menjadi penghubung ke Jorong Lubuk Rasam, Nagari Surian, Kecamatan Pantai Cermin terputus, karena jembatan yang menjadi penghubung satu-satunya ke daerah itu juga roboh sekitar pukul 16.30 WIB.
"Ada sekitar 75 kepala keluarga (KK) dengan warga sekitar 100 jiwa lebih kini masih terisolasi," katanya.
Untuk mengatasi hal tersebut, pihaknya bersama satgas penanggulangan bencana, yakni Forkopimcam, TRC Puskesmas Surian dan Pemerintah Nagari turun ke lokasi untuk memetakan kondisi lapangan untuk melakukan tindakan darurat sementara kedepannya.
"Kami masih terus berkoordinasi dengan satgas di sana untuk mengambil tindakan berikutnya," katanya.
Sedangkan longsor yang terjadi di jalan Kelok Patah Lubuak Talang, Nagari Sirukam dan Supayang terjadi sekitar pukul 15.00 WIB.
Evakuasi dan pembersihan ruas jalan akibat tertimbun material tanah dan bebatuan telah dibantu dengan alat berat milik PT. Arpex.
"Untuk saat ini baru longsor di jalan Kelok Patah Lubuak Talang, menuju Nagari Sirukam dan Supayang yang sudah selesai dibersihkan dan bisa dilalui kembali," demikian Armen.
Baca juga: Longsor dan banjir tutup akses jalan Alahan Panjang Solok
Baca juga: Dua nagari di Solok Selatan Selatan diterjang banjir
Baca juga: Longsor Solok, akses dua ribu jiwa tertutup
Pewarta: Laila Syafarud
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020