• Beranda
  • Berita
  • Emas naik untuk sesi ke-5 berturut-turut, bertahan di atas 1.600 dolar

Emas naik untuk sesi ke-5 berturut-turut, bertahan di atas 1.600 dolar

20 Februari 2020 04:42 WIB
Emas naik untuk sesi ke-5 berturut-turut, bertahan di atas 1.600 dolar
ilustrasi - Emas batang yang harganya terdongkrak akibat dampak dari epidemi virus corona. ANTARA Foto/ Ist

Prospek ekonomi dunia yang tidak pasti memicu permintaan untuk aset-aset yang dianggap sebagai tempat berlindung,...

Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik untuk sesi kelima berturut-turut pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena pembelian safe-haven terus meningkatkan logam mulia.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April, naik 8,2 dolar AS atau 0,51 persen,menjadi menetap di 1.611,8 dolar AS per ounce.

Emas berjangka bertahan di atas level psikologi 1.600 dolar AS, posisi tertinggi sejak 2013, untuk hari kedua berturut-turut, setelah berhasil ditembus pada Selasa (18/22020).

Baca juga: Pengaruh virus Corona dongkrak harga emas ke level tertinggi

Prospek ekonomi dunia yang tidak pasti memicu permintaan untuk aset-aset yang dianggap sebagai tempat berlindung, termasuk emas dan surat utang negara Amerika Serikat.

Harga emas juga didukung oleh imbal hasil obligasi pemerintah AS yang relatif lebih lemah dan Federal Reserve yang mempertahankan suku bunga rendah, kata para analis.

Namun kenaikan harga emas lebih lanjut tertahan oleh penguatan dolar AS. Indeks dolar melonjak mendekati level tertinggi tiga tahun karena yen merosot menyusul meningkatnya kembali selera risiko.

Emas dan dolar AS bergerak berlawanan arah, ketika dolar menguat maka emas cenderung turun, karena emas yang dihargakan dalam dolar AS menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.

Baca juga: Harga emas Antam melonjak Rp4.000 per gram

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret naik 16,1 sen atau 0,89 persen, menjadi ditutup pada 18,311 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan April naik 10,6 dolar AS atau 1,07 persen, menjadi menetap pada 1.004,5 dolar AS per ounce.

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2020