Manajemen klub Persiraja Banda Aceh mengaku sedang mendekati salah satu maskapai penerbangan swasta nasional demi menekan pengeluaran di Liga 1 Indonesia 2020.
“Kami sedang bernegosiasi agar mereka mau menjadi sponsor. Kemungkinan dalam dua hari sudah ada keputusan. Saat ini sudah 90 persen,” ujar Sekretaris Umum Persiraja Rahmat Djailiani di Jakarta, Rabu (19/2).
Baca juga: LIB: markas Persiraja belum penuhi standar Liga 1
Menurut Rahmat, keberadaan sponsor dari maskapai penerbangan sangat membantu timnya dalam mengarungi Liga 1 Indonesia 2020.
Dia menggambarkan berkaca dari pengalaman pertandingan Liga 2 2019, Persiraja harus mengeluarkan Rp30-50 juta hanya untuk membayar bagasi pesawat dalam satu pertandingan tandang.
Belum lagi mereka menanggung ongkos pemain, pelatih dan ofisial. Transportasi, bisa menghabiskan 20 persen anggaran klub dalam satu musim.
Baca juga: Persiraja optimistis Stadion Harapan Bangsa lulus verifikasi
“Jika kesepakatan dengan maskapai tersebut tidak ‘deal’, ya, apa boleh buat. Alternatif selain itu, sama seperti musim lalu. Kami mengambil rute terbang melalui Kuala Lumpur,” tutur dia.
Saat bermain di Liga 2 Indonesia 2019, Persiraja selalu berangkat via Kuala Lumpur, Malaysia, saat menjalani laga tandang. Ongkos penerbangan dari KL dianggap jauh lebih murah dibandingkan jika menggunakan jalur domestik.
Baca juga: Persiraja batal uji tanding lawan Persib Bandung
“Hitungannya begini, kalau dari Kuala Lumpur, kami bisa hemat sekitar Rp500 ribu per orang untuk sekali ‘away’. Katakanlah yang berangkat 25 orang, jadi bisa hemat Rp12,5 juta. Kalau pulang pergi, kami hemat Rp25 juta,” ujar Rahmat.
Persiraja Banda Aceh menjadi satu-satunya tim Liga 1 Indonesia 2020 yang berasal dari Pulau Sumatera.
Hal itu membuat klub berjuluk Laskar Rencong itu harus memutar otak untuk menghemat pengeluaran saat melakoni laga tandang. Namun, menekan pengeluaran tidak berarti mengurangi kenyamanan pemain.
Baca juga: Persiraja resmi kontrak pemain timnas Lebanon
“Kami satu-satunya tim dari Sumatera. Masa kami menumpang bus? Kalau berada 15 jam di dalam bus, bisa ‘bonyok’ kami,” kata Rahmat.
Operator liga PT Liga Indonesia Baru (LIB) sendiri memiliki kebijakan khusus untuk dua tim dengan lokasi markas terjauh di Liga 1 Indonesia 2020, yaitu Persiraja dan Persipura.
Subsidi kedua tim tersebut lebih tinggi Rp500 juta daripada tim lain. Dari 18 tim peserta Liga 1 2020, hanya Persiraja dan Persipura yang mendapatkan subsidi masing-masing Rp5,7 miliar. Klub-klub sisanya berhak atas subsidi Rp5,2 miliar.
Baca juga: Persiraja rencanakan uji coba di Jakarta
Baca juga: Persiraja rekrut mantan penjaga gawang timnas
Liga 1 Indonesia 2020 berlangsung mulai 29 Februari dan dijadwalkan berakhir pada 31 Oktober 2020. Ada 18 tim peserta Liga 1 2020, termasuk tiga klub promosi dari Liga 2 2019, yakni Persik Kediri, Persita Tangerang dan Persiraja Banda Aceh.
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020