"Bagi Nasdem itu semua sudah lewat. Nilai-nilai kebangsaan kita sudah total untuk terus maju," katanya di Medan saat meresmikan Gedung DPW Partai Nasdem Sumut di Jalan HM. Yamin, Medan, Kamis.
Baca juga: Surya Paloh tegaskan kemenangan pilkada dipertahankan
Baca juga: Didukung kembali jadi Ketum NasDem, Surya Paloh: Saya tersanjung
Ia mengatakan Indonesia sebagai bangsa telah memiliki seluruh fasilitas sebagai anugerah dari Allah seperti letak geografis yang strategis, sumber daya alam melimpah, demikian juga dengan iklimnya yang sangat bersahabat.
Berbagai anugerah itu suatu saat membawa negara ini menjadi negara yang super kuat.
"Tapi itu semua belum cukup untuk membawa kita menjadi bangsa yang besar. Satu hal sangat lebih penting dan mendasar yang harus menjadi perhatian kita semua adalah cara berpikir kita sebagai suatu bangsa," katanya.
Cara berpikir sebagai suatu bangsa inilah yang menjadi visi membawa perubahan. Gerakan perubahan itu ditandai dengan terminologi paling sederhana yakni perubahan cara berpikir dari yang penuh dengan kepuran-puraan, kemunafikan menjadi keterusterangan, dari kemalasan menjadi lebih baik dan rajin.
"Itulah yang diperlukan bangsa ini agar kita jangan selalu mengulur waktu dan terbiasa mempermainkan akal sehat kita. Kita mau bergerak maju ke depan, tapi praktiknya kita mundur ke belakang. Inilah yang membuat kita belum bisa besar dari semestinya yang bisa kita peroleh dari suatu bangsa besar," katanya.
Misi besar dan mulia itu, lanjut dia, adalah tugas kita bersama sebagai anak bangsa. Maka Nasdem berketetapan hati tidak boleh terjebak pada pikiran sempit.
Yakni pikiran yang masih mempermasalahkan latar belakang perbedaan, suku, agama dan etnis.
"Bagi NasDem itu semua sudah selesai. Nilai-nilai kebangsaan sudah total. Toleransi yang sepenuhnya sudah berjalan dengan baik harus terus kita jaga demi kemajuan bangsa ini," katanya.
Baca juga: Menjajal "panggung" politik Anies Baswedan di Nasdem
Baca juga: Pengamat duga manuver Surya Paloh karena kecewa pada Jokowi
Pewarta: Juraidi
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020