• Beranda
  • Berita
  • Presiden puji kerja Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

Presiden puji kerja Kepala BKPM Bahlil Lahadalia

20 Februari 2020 13:36 WIB
Presiden puji kerja Kepala BKPM Bahlil Lahadalia
Presiden RI Joko Widodo didampingi Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kanan) dan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri), di Jakarta Kamis. (ANTARA/Rangga Pandu Asmara Jingga)

Meskipun sering pakai nama Presiden kalau ke daerah. Tapi itu untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Saya bilang 'nggak' apa gunakan nama saya, tapi untuk sebuah kebaikan proses, 'nggak' apa."

Presiden RI Joko Widodo memuji kerja Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia dalam menyelesaikan persoalan terkait investasi.

Pujian disampaikan Kepala Negara saat memberikan arahan di acara Rakornas Investasi Tahun 2020, di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Bahlil lapor Presiden ada gubernur belum alihkan kewenangan perizinan

Baca juga: Bahlil sebut ada gubernur tak delegasikan kewenangan perizinan

Baca juga: Bahlil siap pasang badan jika bawahannya dipidana beri izin investasi


"Saya senang kepada Pak Bahlil, kalau menyampaikan gamblang, jelas, arahnya ke mana juga kelihatan," ujar Presiden.

Kepala Negara mengaku mengetahui Kepala BKPM Bahlil Lahafalia kerap mencatut namanya jika berkunjung ke daerah. Namun dia memastikan pencatutan nama itu dilakukan untuk kepentingan menyelesaikan persoalan-persoalan terkait investasi di daerah.

"Meskipun sering pakai nama Presiden kalau ke daerah. Tapi itu untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Saya bilang 'nggak' apa gunakan nama saya, tapi untuk sebuah kebaikan proses, 'nggak' apa," ujar Presiden.

Presiden menekankan kerja yang dilakukan Kepala BKPM perlu diapresiasi sebab kata Presiden, pada tahun sebelumnya terdapat investasi senilai Rp708 triliun yang sudah masuk ke Indonesia namun akhirnya terhenti.

"Di tahun lalu saya minta angka, berapa sih sebetulnya investasi yang akan masuk ke Indonesia, yang sudah buka pintu, sudah masuk, ada 708 T, tapi berhenti," ujar Presiden.

Dia mengatakan dalam kondisi tersebut sebetulnya Indonesia tidak perlu lagi melakukan promosi investasi ke mancanegara. Cukup fokus menyelesaikan investasi Rp708 triliun agar berlanjut.

Dia menyontohkan ada perusahaan asal Korea yakni Lotte, berinvestasi di Banten selama empat tahun, kemudian "mentok" dan berhenti karena terhambat masalah pembebasan lahan. Presiden mengatakan kendala-kendala yang dialami perusahaan itu tidak memperoleh bantuan dari otoritas setempat.

Padahal, kata Presiden, investasi perusahaan itu bisa membuka lapangan kerja sangat besar.

"Untung saya memiliki menteri muda di BKPM (Bahlil Lahadalia). Beliau minta diberikan waktu sebulan, untuk menyelesaikan Lotte, ternyata tidak ada dua minggu sudah 'rampung', saya 'nggak' ngerti dibisiki apa di bawah," ujar Presiden disambut tawa peserta Rakornas Investasi 2020.

Presiden juga mencermati Kepala BKPM Bahlil Lahadalia mampu menyelesaikan sejumlah persoalan terkait investasi di wilayah lain.

"Kerja seperti ini yang kita butuhkan untuk menyelesaikan persoalan dan masalah-masalah secara konkret," ujar Presiden.

Baca juga: Dampingi Jokowi, Bahlil bahas peluang investasi Australia di Indonesia

Baca juga: Bahlil Lahadalia tanggapi inisiatif DPD susun RUU investasi daerah

Baca juga: Bahlil: BKPM kini punya kewenangan beri insentif investasi

Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2020