• Beranda
  • Berita
  • Nelayan udang belalang alihkan pencarian karena Covid-19

Nelayan udang belalang alihkan pencarian karena Covid-19

20 Februari 2020 16:39 WIB
Nelayan udang belalang alihkan pencarian karena Covid-19
Perahu nelayan udang belalang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, bersandarkan. Nelayan udang belalang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mengubah mata pencaharian karena harga udang belalang menurun derastis. (ANTARA/Muhamad Hanapi)

Nelayan udang belalang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi, mengalihkan pencarian mereka dari menangkap udang belalang menjadi menangkap ikan, udang kapur atau bertani karena negara tujuan ekspor terdampak Covid-19.

Sebagian nelayan udang belalang ada yang beralih profesi, dari bekerja sebagai nelayan menjadi pekerja lainnya seperti buruh bangunan.

Kondisi tersebut dipicu oleh rendahnya harga jual udang belalang di tingkat nelayan. Saat ini harga jual udang belalang di tingkat nelayan turun hingga 80 persen.

Harga udang belalang di tingkat nelayan yang sebelumnya Rp100 ribu sampai Rp120 ribu per-ekor, saat ini turun menjadi Rp15 ribu hingga Rp20 ribu per-ekor.

Salah seorang nelayan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat, Efendi mengatakan kondisi tersebut sudah berlangsung selama empat minggu terakhir.

Baca juga: Dampak wabah corona, impor Jatim dari China anjlok 16,44 persen

Baca juga: Mentan: Ekspor sawit Februari hanya capai 84 ribu ton akibat Corona

Baca juga: Turki bakal ekspor alat deteksi corona ke Uzbekistan dan Kyrgyzstan


“Tidak sedikit yang mengubah fungsi dari menangkap udang berubah menjadi menangkap ikan, bahkan banyak nelayan yang tidak lagi turun ke laut untuk mencari udang atau ikan,” kata Efendi.

Turunnya harga jual udang belalang tersebut merupakan dampak dari wabah Covid-19 (virus corona).

Dijelaskan Efendi, karena wabah Covid-19 tersebut banyak pengepul udang belalang yang tutup karena tidak dapat mengirim udang keluar negeri, karena sejumlah penerbangan ke negara tujuan seperti Cina dan Hongkong di hentikan sementara.

Pasar utama dari udang belalang tersebut adalah Cina, Hongkong, Singapura dan beberapa negara lainnya.

Nelayan udang belalang lainnya, Roni mengatakan sejak harga udang turun, dia mengubah pencarian ke kebun kelapa.

“Sekarang pencariannya beralih ke kebun kelapa, meski pendapatannya tidak sebanding dengan pendapatan sebagai nelayan udang belalang setidaknya masih bisa untuk membeli kebutuhan untuk makan sehari-hari,” kata Roni.

Saat ini, dari 30 lebih pengepul udang belalang di Kabupaten Tanjung Jabung Barat yang masih aktif membeli udang, tersia hanya dua pengepul.

Pembelian udang dari nelayan tersebut di batasi waktu. Pengepul hanya membeli udang belalang dari nelayan hingga batas pukul 14.00 WIB.

Hal itu dikarenakan pengepul harus bergegas menjual udang belalang. Pengepul udang belalang hanya memenuhi kebutuhan udang belalang di beberapa provinsi, seperti ke Provinsi Jakarta dan Provinsi Kepulauan Riau.*

Baca juga: Mendag pastikan ekspor manufaktur tak terganggu wabah corona

Baca juga: Corona hantam China, Mendag Agus bidik peluang pasar AS

Baca juga: Harga naik, ekspor batu bara ke China tak terpengaruh Virus Corona

Pewarta: Muhammad Hanapi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020