"Jadi, Pak Prabowo melihat survei ini, ya sudah, sebagai masukan, tetapi tidak sama sekali jadi membuat beliau besar kepala karena itu subjektivitas responden. Pak Prabowo posisinya ingin kerja saja. Selebihnya, silakan dinilai positif dan negatifnya," kata Dahnil di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis.
Menurut dia, sejak awal Prabowo melihat survei itu baik.
"Itu positif maupun negatif. Bagi beliau, itu cambuk. Artinya, kalau dia positif dia cambuk, artinya ada ekspektasi yang tinggi dari masyarakat. Harapan yang tinggi dari masyarakat. Harapan itu bisa negatif, bisa juga positif," kata Dahnil.
Ia menjelaskan bahwa nilai positifnya adalah memacu Prabowo bekerja lebih baik lagi, sedangkan nilai negatifnya adalah masyarakat berharap terlalu tinggi terhadap Prabowo. Ketika tidak mampu menjawab harapan-harapan yang diinginkan, mereka kemudian membenci Prabowo.
"Jadi, Pak Prabowo melihat survei ini, ya sudah, sebagai masukan," ujarnya.
Baca juga: Tanggapi ketidakpuasan publik, Jubir: Wapres masih rumuskan koordinasi
Baca juga: Gerindra-PKS bela Anies Baswedan terkait survei Indo Barometer
Saat ditanya apakah pilihan masuk menteri pilihan baik untuk menjaga elektabilitas menuju Calon Presiden (Capres) 2024, Dahnil menyebut sejak menjadi menteri, Prabowo tidak pernah lagi berbicara politik. Prabowo ingin fokus kerja dan sukses.
"Sampai dengan detik ini, saya hampir 4 bulan di kementerian ini, Pak Prabowo enggak pernah ngomongin politik. Jadi, kalau diajak ngomongin politik, itu selalu jawab mau fokus ngurusin pertahanan. Jadi, kalau Anda buka komentar politik, bahkan dengan kami di internal, nyaris Pak Prabowo enggak pernah bicara masalah politik," kata Dahnil.
Indo Barometer merilis hasil survei yang menunjukkan 10 menteri yang dinilai publik memiliki kinerja yang baik, dan Menhan Prabowo berada di urutan pertama (26,8 persen), disusul Menteri Keuangan Sri Mulyani (13,9 persen), dan Menteri BUMN Erick Thohir (12,6 persen).
Di urutan keempat Mahfud MD (7,3 persen), disusul Mendikbud Nadiem Makarim (5,2 persen), Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (1,8 persen), Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (1,4 persen), Mendagri Tito Karnavian (1,4 persen), Menko PMK Muhadjir Effendy (0,9 persen), dan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan (0,9 persen).
Lembaga survei Indo Barometer juga merilis hasil survei 10 menteri yang paling dikenal publik, dan Prabowo kembali unggul dengan 18,4 persen, disusul Sri Mulyani (10,6 persen), dan Erick Thohir (8,2 persen).
Baca juga: Dahnil: Beli alutsista bukan seperti beli TV
Di urutan keempat, Mahfud MD (7,9 persen), kemudian Nadiem Makarim (5,3 persen), Luhut B Panjaitan (5,2 persen), Tito Karnavian (5 persen).
Selanjutnya, Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko (3,2 persen), Menteri KKP Edhy Prabowo (2,4 persen), dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung (2,2 persen).
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020