• Beranda
  • Berita
  • Wamendes bangga melihat transmigran di Mamasa hidup rukun

Wamendes bangga melihat transmigran di Mamasa hidup rukun

20 Februari 2020 20:23 WIB
Wamendes bangga melihat transmigran di Mamasa hidup rukun
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi saat bersilaturahmi dengan tokoh masyarakat dan warga transmigrasi di UPT Rano, Desa Mehalaan, Kecamata Mehalaan, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, Kamis (20/2). (ANTARA/HO/Humas Kemendes PDTT)

transmigran di UPT Rano terbilang sangat rukun meskipun berasal dari suku, budaya dan agama yang berbeda-beda.

Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi mengaku bangga melihat kerukunan warga transmigrasi di UPT Rano, tepatnya di Desa Mehalaan, Kecamata Mehalaan, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat.

Wamen Budi Arie menilai, warga transmigran di UPT Rano terbilang sangat rukun meskipun berasal dari suku, budaya dan agama yang berbeda-beda.

Wamen Budi Arie mengatakan, kerukunan adalah kunci dari kesejahteraan masyarakat di sebuah desa.

"Persatuan nasional kita itu mahal, berapa juta pahlawan dan pendiri bangsa ini mendirikan yang namanya Indonesia, pernah gak kita memikirkan dan mempertanyakan suku kita, agama kita, para pemimpin pernah gak mempertanyakan itu," kata Budi Arie di Mamasa, Kamis.

Wamendes yang didampingi istrinya, Zara Murzandina, mengaku optimistis warga transmigrasi di Mamasa tersebut kesejahteraannya terus meningkat.

Baca juga: Wamendes PDTT resmikan jembatan di perkampungan transmigrasi di Sulbar

Salah satu tujuan dari transmigrasi adalah untuk pembangunan Indonesia yang merata alias tidak hanya terpusat di Jawa dan Jakarta.

"Pembangunan Indonesia sentris artinya pembangunan yang adil dan merata di seluruh Indonesia dari Sabang sampai Merauke, dari dari Miangas sampai pulau Rote, khususnya yang tidak boleh dilupakan adalah Mamasa," katanya.

UPT Rano Desa Mehalaan, Kecamata Mehalaan, Kabupaten Mamasa dibuka sejak 2016 oleh Direktorat Penyiapan Kawasan dan Pembangunan Permukiman Transmigrasi (PKP2Trans) Kemendes PDTT dan mempunyai daya tampung sebanyak 250 KK.

Hingga saat ini, UPT Rano masih dihuni oleh 205 KK yang mayoritas berasal dari pulau Jawa dan Bali.

Rencananya, pada tahun 2020, PKP2Trans Kemendes PDTT akan memenuhi daya tampung tersebut yang masih tersisa 35 KK.

Baca juga: Wamendes PDTT kunjungi warga transmigrasi di Sulawesi Barat
 
Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi menandatangani prasasti pada jembatan di kawasan transmigrasi di UPT Salundeang, tepatnya di Desa Batu Parigi, Kabupaten Mamuju Tengah, Sulawesi Barat. (ANTARA/HO/Humas Kemendes PDTT)

Pewarta: Amirullah
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020