Hal itu disampaikan Okto setelah pihaknya berkomunikasi dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan National Olympic Committee (NOC) Jepang selaku tuan rumah.
"Olimpiade 2020 on the track karena virus corona tidak bisa hidup di musim panas," kata Okto di Kantor Kemenpora, Jakarta, Kamis.
Baca juga: Jepang bantah rumor penundaan Olimpiade 2020 akibat virus corona
Panitia penyelenggara Olimpiade 2020 dan NOC Jepang, menurutnya juga percaya diri jika pesta olahraga itu tetap digelar sesuai jadwal awal. Apalagi Olimpiade akan berlangsung pada musim panas saat penyebaran virus akan menurun karena suhu yang kian meningkat.
"Kita tahu suhu saat Olimpiade 2020 nanti akan cukup panas. Jadi virus corona tak akan menghambat persiapan mereka," ujarnya.
Baca juga: London siap gelar Olimpiade 2020 jika corona tak kunjung tertangani
Musim panas di Jepang biasanya berlangsung pada Juni-Agustus. Adapun Olimpiade dijadwalkan bergulir 24 Juli-9 Agustus.
Okto menambahkan, Jepang juga tidak mungkin membatalkan ataupun menunda penyelenggaraan Olimpiade 2020 karena itu akan menjadi kerugian besar bagi mereka yang telah menggelontorkan biaya yang sangat besar.
"Jepang sudah keluarkan banyak uang untuk menjadi tuan rumah. Karena sebelumnya mereka pernah kalah bidding di Olimpiade 2016. Saat itu mereka menghabiskan uang sekitar Rp1,7 triliun," ucapnya.
"Jadi sampai hari ini tidak ada informasi apapun mengenai pergeseran jadwal terkait virus corona, kecuali ajang kualifikasi yang memang banyak bergeser."
Baca juga: KOI belum tentukan anggaran untuk Olimpiade 2020 Tokyo
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2020