"BIG ini menjadi bagian yang sangat penting untuk program pariwisata. Ini strategis sehingga pembangunan pariwisata ke depan terancang dengan detail, baik potensi-potensinya, konektifitasnya maupun rawan bencana alamnya," ujarnya saat berkunjung ke kantor BIG di Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis.
Menurutnya, BIG akan mampu memberikan penjelasan yang detail tentang lokasi yang memiliki potensi. Ia juga mengaku akan mendapatkan informasi tingkat kerawanan bencana setiap wilayah tersebut.
Baca juga: Menpar perkirakan virus corona pengaruhi pariwisata Indonesia
"Untuk bangun pariwisata lebih komprehensif, begitupun titik rawan bencana yang bisa kita antisipasi agar keselamatan dan keamanan pengunjung bisa kita lakukan sedari awal," terangnya.
Ia mengatakan, ikhtiarnya ini dilakukan demi menyediakan pariwisata yang memadai. Pasalnya, dari sektor pariwisata, pemerintah akan mampu meningkatkan ekonomi masyarakat di sekitarnya serta untuk negara.
Sementara, Kepala BIG Hasanuddin Z Abidin mengatakan, pascakunjungan Menteri Wishnutama, pihaknya juga sudah siap membuatkan beberapa program, bahkan peta jika ada permintaan dari pemerintah pusat.
Baca juga: Menparekraf berkomitmen jadikan MotoGP Mandalika terbaik di dunia
Menurutnya, BIG memiliki banyak peta yang dibutuhkan untuk pengembangan pariwisata, seperti peta konektifitas untuk menyambungkan setiap potensi wisata dengan wilayah satu dan lainnya.
"Nah kalau misal Pak Menteri meminta dibuatkan peta konektifitas, kita siap buatkan. Misalnya kalau wisatawan mau ke Jakarta, Bali ataupun Labuan Bajo, itu bisa kita buatkan peta nya. Itu gampang dibuat," kata Hasanuddin.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2020