Dalam sambutan terkait dimulainya pembangunan Gedung Serba Guna (Auditorium) Universitas Mathla’ul Anwar (UNMA) di Menes, Pandeglang, Banten, Kamis, Menag menyatakan upaya mencerdaskan bangsa telah dilakukan secara konsisten oleh Mathla’ul Anwar sejak berdirinya organisasi itu pada 1916.
Peresemian dimulainya pembangunan auditorium di perguruan tinggi Mathla’ul Anwar itu sendiri dirangkaikan dengan pembukaan Program Studi Strata2 (S2) Pendidikan Agama Islam UNMA Banten.
Acara itu antara lain dihadiri Ketua Badan Penyelenggara Harian (BPH) UNMA Banten KH Irsyad Djuwaeli, Ketua Umum Pengurus Besar Mathla’ul Anwar (PBMA) KH Ahmad Sadeli Karim, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Kemenag Prof Dr Arskal Salim, dan Bupati Pandeglang Irna Narulita.
Selain itu hadir pula Wakapolda Banten Brigjen Pol Drs Tomex Kurniawan, Kapolres Pandeglang AKBP Sofwan Hermanto, Kajari Pandeglang Nina Kartini, dan Kakanwil Kemenag Provinsi Banten Bazari Syam.
Menag yang juga anggota Majelis Amanah Mathla’ul Anwar itu lebih lanjut mengemukakan, pendidikan merupakan hal penting dalam mewujudkan bangsa yang cerdas sebagaimana diamanatkan Pembukaan Undang Undang Dasar.
“Upaya mencerdaskan kehidupan bangsa ini alhamdulillah telah dilakukan secara konsisten oleh Mathla’ul Anwar sejak berdirinya lebih dari seratus tahun lalu, tepatnya sejak 1916,” katanya pada acara yang juga disaksikan ribuan pelajar dan mahasiswa di lingkungan lembaga pendidikan Mathla’ul Anwar itu.
Ia juga mengemukakan, Kemenag memiliki tugas menyelenggarakan urusan di bidang agama untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan, sedangkan salah satu fungsi Kemenag adalah perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendidikan agama dan keagamaan.
Bersama Kementerian lainnya, Kemenag turut menjalankan program prioritas nasional, yaitu meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing melalui penguatan pendidikan tinggi berkualitas.
“Tepat sekali Mathla’ul Anwar mengembangkan program studinya pada jenjang yang lebih tinggi, yaitu dengan membuka Program Studi Magister Pendidikan Agama Islam yang akan kita mulai operasionalnya hari ini,” ujarnya.
Terkait moderasi beragama, Fachrul Razi mengapresiasi salah satu pendiri Mathla’ul Anwar, yaitu KH Mas Abdurrahman yang kini sedang diusulkan keluarga besar Mathla’ul Anwar untuk menjadi Pahlawan Nasional.
Menurut Menag, dalam buku biografi KH Mas Abdurrahman yang terbit tahun 1971 dan disusun oleh puteranya yaitu KH Nahid Abdurrahman, pendiri Mathla’ul Anwar itu dalam memberantas kebatilan melakukannya dengan cara halus dan bijaksana.
Pendekatan KH Mas Abdurahman dalam bidang pendidikan secara halus dan bijaksana sangat relevan dengan kondisi saat ini, yaitu “mau’izatul hasanah” atau berdakwah dengan memberikan nasihat atau menyampaikan ajaran Islam dengan kasih sayang, sehingga nasihat dan ajarannya dapat menyentuh hati umat.
“Kami meyakini bahwa pendidikan memang menjadi kunci dalam menyelesaikan segenap persoalan. Dengan bekal pendidikan yang baik berupa kecerdasan pada berbagai bidang, maka manusia akan mampu menyelesaikan semua persoalan hidup yang dihadapinya,” kata Menag menambahkan.
Pewarta: Lukman Hakim/Sambas
Editor: Rolex Malaha
Copyright © ANTARA 2020