Australia pada Kamis menjemput 170 warga dari Diamond Princess, yang dimiliki Carnival Corp. Mereka sudah dikurung di kabin mereka sejak 3 Februari ketika kapal pesiar itu dikarantina di Yokohama, di selatan ibu kota negara, Tokyo.
Setibanya di wilayah utara tropis Australia tempat mereka akan menjalani karantina selama 14 hari, semua penumpang dipindai dan mereka yang menyatakan merasa tidak sehat diperiksa untuk virus corona.
"Enam orang diidentifikasi mengalami gejala pernapasan ringan dan, atau demam," kata Departemen Kesehatan Australia dalam pernyataan melalui email.
"Dari situ, dua dari orang-orang tersebut dinyatakan positif terinfeksi COVID-19."
Di Stephens, seorang pejabat kesehatan di Northern Territory, menolak menyebutkan nama kedua warga Australia tersebut. Ia hanya mengatakan keduanya akan dipindahkan ke rumah-rumah sakit di dekat rumah mereka.
Australia saat ini mengalami 17 kasus virus corona, namun beberapa puluh warga negaranya masih berada di Diamond Princess Jepang setelah terkena virus tersebut ketika berada di kapal pesiar itu.
Australia sebelumnya tidak memiliki kasus virus corona sejak 1 Februari, yakni ketika negara itu melarang masuk orang-orang yang datang langsung dari China daratan.
Larangan itu pada Kamis diperpanjang sampai setidaknya 29 Februari.
Sumber: Reuters
Baca juga: Kemarin pemerintah bahas evakuasi WNI, aturan cuti melahirkan
Baca juga: Taiwan bakal evakuasi warganya dari kapal yang terjangkit corona
Pewarta: Tia Mutiasari
Editor: Fardah Assegaf
Copyright © ANTARA 2020