Situasi di China sekarang masih cukup menantang. Namun, karena China telah melakukan langkah-langkah tegas dan ketat, situasinya semakin membaik
Duta Besar China untuk ASEAN Deng Xijun menyebut semakin banyak pasien yang dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona tipe baru atau COVID-19, dan telah keluar dari rumah sakit.
“Situasi di China sekarang masih cukup menantang. Namun, karena China telah melakukan langkah-langkah tegas dan ketat, situasinya semakin membaik,” kata Deng dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat.
Hingga Jumat pagi, kasus infeksi virus corona yang dikonfirmasi mencapai 74.000 kasus dan jumlah pasien yang dinyatakan sembuh mencapai 16.000 orang. Pada saat yang sama, jumlah korban meninggal dunia akibat virus ini meningkat menjadi 2.123 jiwa.
Statistik tersebut, kata Deng, menunjukkan dua fenomena dalam perkembangan penanganan virus COVID-19 yang berasal dari Kota Wuhan di Provinsi Hubei, China, sejak Desember tahun lalu.
Pertama, tercatat jumlah pasien yang sembuh hampir delapan kali lebih banyak daripada jumlah kematian.
Kedua, kecuali di Wuhan dan Provinsi Hubei, jumlah pasien yang sembuh dan kasus yang terkonfirmasi terus menurun selama 16 hari terakhir.
Perkembangan positif ini, Deng menjelaskan, merupakan hasil dari langkah-langkah pencegahan dan pengendalian virus COVID-19 yang dilakukan China, termasuk diantaranya mendirikan dua rumah sakit khusus hanya dalam waktu 10 hari untuk menangani pasien yang terdampak paling serius.
Otoritas China juga mengalihfungsikan belasan stadion olahraga dan tempat-tempat pertemuan sebagai rumah sakit keliling untuk merawat pasien dengan gejala ringan.
Sekitar 32.000 ahli, dokter, dan petugas medis telah dikerahkan untuk memperkuat penanganan kesehatan di Provinsi Hubei.
China juga memperketat aturan perbatasan di sejumlah kota dan menunda jadwal masuk sekolah, kantor, dan pabrik sejak libur Tahun Baru Imlek untuk mengurangi pergerakan dan kontak diantara warganya.
“Saya bisa katakan bahwa China telah mengadopsi langkah-langkah yang sangat komprehensif dan serius, banyak diantaranya bahkan jauh melampaui apa yang disyaratkan oleh aturan kesehatan internasional,” tutur Deng.
Baca juga: Virus corona ganggu persiapan atlet China untuk Olimpiade 2020
Baca juga: Menkes: COVID-19 buka peluang bagi industri farmasi dalam negeri
Baca juga: Ahli epidemiologi sebut perlu analisis risiko COVID-19 di Indonesia
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2020