Wakil Ketua Komisi V DPR RI Ridwan Bae ingin agar Bendungan Karian dapat segera dirampungkan konstruksinya agar bisa lebih mengendalikan aliran sungai yang sempat mengakibatkan banjir di sejumlah daerah di Kabupaten Lebak, Banten.Selain sebagai pengendalian banjir, bendungan ini digadang akan bermanfaat untuk irigasi dan suplai air baku
"Pada musim hujan, Bendungan Karian yang berkapasitas 314,7 juta meter kubik ini akan mampu menahan aliran air Sungai Ciberang hingga 60,8 juta meter kubik," kata Ridwan Bae dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.
Sebagaimana diketahui, Komisi V DPR RI telah meninjau Bendungan Karian yang berlokasi di Kecamatan Rangkasbitung di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR RI ingin memastikan bendungan ini dapat berfungsi mengendalikan aliran Sungai Ciberang dan mendorong percepatan pembangunan bendungan itu. Hal tersebut karena beberapa waktu yang lalu banjir bandang sungai ini merendam enam kecamatan, yaitu Cipanas, Lebakgedong, Sajira, Curugbitung, Maja dan Cimarga.
"Selain sebagai pengendalian banjir, bendungan ini digadang akan bermanfaat untuk irigasi dan suplai air baku. Tak hanya itu, bendungan ini juga memiliki potensi energi mini hidro dan wisata," paparnya.
Ridwan menjelaskan, selain irigasi, Bendungan Karian juga akan menyuplai air baku untuk kebutuhan rumah tangga, dan industri di sebanyak sembilan kota/kabupaten yang terdapat di Jakarta dan Banten.
Saat ini, progres pembangunan Bendungan Karian mencapai 56,5 persen dan ditargetkan selesai pada Maret 2021. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 314,7 juta meter kubik dan luas genangan maksimum sebesar 1,740 hektar yang dapat dimanfaatkan untuk menambah kebutuhan suplesi ke Daerah Irigasi (DI) Ciujung dengan luas 22.000 hektar.
Melihat progres pembangunan Bendungan Karian yang berkisar di angka 56,5 persen, Komisi V DPR RI berdialog dengan pihak-pihak terkait, agar bisa mencarikan jalan keluar permasalahan yang dihadapi dari proses pembangunan bendungan tersebut.
Komisi V DPR RI juga meminta Pemerintah Kabupaten Lebak dan Pemerintah Provinsi Banten agar terlibat aktif membantu Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam rangka percepatan pembangunan Bendungan Karian, khususnya dalam melakukan pembebasan lahan.
"Kita dengar tadi cerita dari Wakil Bupati Lebak dan Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau-Ciujung-Cidurian bahwa hampir saja Banten ini tenggelam habis, untung saja ada bendungan (Karian), yang meskipun belum kelar sudah mampu mengatasi banjir di Banten, yang penting bagaimana semua bekerja sama agar bendungan ini bisa diselesaikan dan dapat dirasakan manfaatnya," ujarnya.
Seperti diketahui bahwa pada 1 Januari 2020 terjadi banjir bandang di daerah aliran sungai Ciberang, sehingga menimbulkan longsor yang merendam enam kecamatan di daerah hulu sungai tersebut.
Kepala BBWS Cidanau-Ciujung-Cidurian (C3) Tris Raditian mengatakan bahwa pada saat kejadian banjir, Bendungan Karian telah mampu meminimalisir dampak banjir di daerah hilir Sungai Ciberang.
"Elevasi muka air banjir yang terjadi dilokasi pembangunan Bendungan Karian (upstream coverdam) adalah +38,5 meter, sedangkan elevasi upstream coverdam eksisting +39,00 meter, sehingga mampu mencegah dampak banjir yang meluas ke daerah hilir," ucap Tris Raditian.
Tris mengatakan, apabila bendungan tersebut selesai, maka dapat mengendalikan banjir di daerah hilir yang merupakan kawasan strategis dengan infrastruktur penting seperti jalan Tol Jakarta-Merak, Kawasan Industri Terpadu, dengan kapasitas tampungan banjir sebesar 60,8 juta meter kubik.
Baca juga: BPN Lebak minta warga dukung pembangunan Waduk Karian
Baca juga: Pembangunan Bendungan Karian masuki tahap konstruksi tubuh bendungan
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020