PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) akan merelokasi 460 titik lokasi termasuk sungai, Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET), saluran listrik tegangan menengah hingga pipa air PDAM guna merampungkan pembangunan kereta cepat Jakarta-Bandung.Jadi PR kita sekarang adalah bagaimana menyambung, jangan berhenti
"Jadi PR (pekerjaan rumah) ke depan adalah relokasi, di mana relokasi SUTET saja 32 perlintasan. Yang kita kerjakan baru 20-an," kata Direktur Utama KCIC Chandra Dwiputra di Kemenko Kemaritiman dan Investasi di Jakarta, Jumat.
Chandra menjelaskan target relokasi akan dikebut setelah proses pembebasan lahan selesai. Pembebasan lahan sendiri disebutnya hampir rampung 100 persen.
Ia menuturkan proses relokasi membutuhkan proses lantaran harus ada lokasi pengganti. Sayangnya, untuk mendapatkan lokasi pengganti juga tak mudah karena harus melalui proses Business to Business (B to B).
"Kita harus mencari penggantinya dulu. Tapi pengganti ini tidak bisa (dipercepat) dengan UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah. Jadi tetap B to B. Tapi mau selesai berapa lama, apalagi kalau nilainya besar-besar," katanya.
Khusus untuk relokasi sungai Sunter, Chandra menyebut trasenya tidak bisa ditempatkan sejajar sehingga harus dilakukan pergeseran. Ia pun menambahkan hal tersebut terjadi di banyak titik sehingga cukup rumit.
Ada pun terkait kemajuan pembangunan, saat ini telah mencapai sekitar 43-45 persen. Namun, Chandra menekankan yang terpenting dalam proses pembangunan adalah tersambungnya jalur-jalur yang dibangun.
"Jadi PR kita sekarang adalah bagaimana menyambung, jangan berhenti," katanya.
Baca juga: KCIC temui Pemprov Jabar, minta keringanan bea tanah dan bangunan
Baca juga: Kereta cepat Jakarta-Bandung buka lowongan kerja 2.400 orang
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020