Pakar Sumber Daya Air dan Sungai Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada (UGM) Agus Sumaryono menyarankan agar anak-anak dan remaja tidak melakukan susur sungai karena membahayakan keselamatan.Jadi lebih baik anak-anak tidak perlu susur sungai. Apalagi di sungai itu ada binatang buas contohnya ular dan sebagainya
"Anak-anak, remaja dan yang tidak berpengalaman ya tidak boleh melakukan susur sungai," kata dia saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Meskipun sungai tersebut kecil tetap saja berbahaya karena debit air dapat meluap tiba-tiba sehingga membahayakan anak-anak, remaja, dan kelompok yang tidak berpengalaman saat melakukan aktivitas susur sungai.
"Apalagi itu dilakukan saat musim hujan dan di daerah pegunungan debit air bisa tiba-tiba meningkat," ujar dia.
Imbauan tersebut disampaikan tidak hanya pada musim hujan namun juga saat musim kemarau karena bagaimana pun setiap sungai memiliki titik-titik yang dangkal dan dalam sehingga membahayakan keselamatan.
"Jadi lebih baik anak-anak tidak perlu susur sungai. Apalagi di sungai itu ada binatang buas contohnya ular dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Ratusan siswa SMPN 1 Turi terseret banjir Sungai Sempor
Menurut dia, susur sungai harus dilakukan oleh orang dewasa dan telah terlatih sebelum melakukan aktivitas tersebut.
Selain itu, pihak terkait diharapkan lebih marak lagi menyosialisasikan susur sungai sebagai kegiatan orang dewasa.
Orang dewasa tersebut, di antaranya TNI, Polri, mahasiswa pecinta alam (mapala), pemuda-pemuda desa yang sudah berpengalaman, dan para pegiat komunitas sungai.
Sebelumnya, ratusan siswa SMPN 1 Turi, Kabupaten Sleman terseret arus banjir di Sungai Sempor, Padukuhan Dukuh, Desa Donokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta saat kegiatan Pramuka dengan agenda susur sungai, Jumat, sekitar pukul 15.30 WIB.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman Makwan mengatakan kegiatan Pramuka SMPN 1 Turi ini diikuti sekitar 257 siswa.
Baca juga: 6 siswa SMPN 1 Turi masih dalam pencarian
Baca juga: BPBD Sleman: Data sementara korban tewas 5 siswa
Baca juga: Empat tewas terseret banjir, pencarian korban terkendala lokasi gelap
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2020