"Kami apresiasi dengan dimulai oleh Bank DKI yang membangun sinergi dengan baik. Kami ajak kawan-kawan BPD lainnya untuk meniru DKI agar sinergi di daerah bisa membangun daerahnya masing-masing," kata Deputi Komisioner Pengawas Perbankan IV OJK, Achmad Soekro Tratmono pada Seminar BPD Seluruh Indonesia dan Sinergi BUMD DKI Jakarta di Jakarta, Sabtu.
Tujuannya, kata Soekro, OJK ingin agar BPD menjadi tuan rumah di daerahnya bagi pembangunan daerah dan mengembangkan potensi daerah agar menjadi modal utama pembangunan daerah.
"Karena BPD adalah bank yang tahu kultur dan karakter perilaku daerahnya. Karena itu, OJK akan mendorong BPD untuk lebih maju dari sekarang," ujar Soekro.
Baca juga: BPD se-Indonesia "tuntut ilmu" sinergitas BUMD DKI Jakarta Untuk mewujudkan hal itu, OJK membuat "masterplan" 2020-2024 yang berisi beberapa hal. Pertama, melakukan penguatan ketahanan dan daya saing dengan cara konsolidasi dan perkuatan permodalan.
Kedua, transformasi BPD ke sistem digital dan digitalisasi produk. Ketiga, percepatan perkembangan ekosistem jasa keuangan seiring dengan pembangunan.
Keempat, meningkatkan literasi inklusi keuangan dan kelima, percepatan dan perluasan pengawasan berbasis teknologi. Keenam, peningkatan skala ekonomi industri melalui skala peningkatan minimum dan akselerasi konsolidasi serta mitigasi risiko yang ada.
"Kami ingin BPD lebih maju dan lebih bermanfaat pada masyarakat daerah. Kami sambut baik sinergi yang terus dikembangkan, melalui sinergi juga kami dorong BPD untuk konsolidasi menyelesaikan permasalahan BPD. Jadilah BPD tuan rumah di daerahnya," tuturnya.
Baca juga: Bank DKI gelontorkan dana untuk kebutuhan pangan Rp400 miliar
Direktur Utama Bank DKI Zainuddin Mappa mengatakan, sinergi BUMD ini telah menjadi fokus dari Bank DKI selama tiga tahun dengan nilai (value) transaksi mencapai Rp3 triliun hingga 2019.
"Hingga 2019, value transaksi hingga Rp3 triliun, tapi transaksi dengan semua ekosistem itu sangat besar ya," kata Zainuddin.
Itu semua, kata Zainuddin, adalah aktivitas sinergi bersama 23 BUMD dengan berbagai jenis usaha yang dilakukan BUMD tersebut.
"Ke depan, kita akan mengikuti perencanaan yang dilakukan masing-masing BUMD. Misal MRT yang akan membangun jalur Ujung Menteng ke Kalideres itu kita juga akan ajak BPD lain untuk ikut serta melalui sindikasi, tapi jumlahnya tergantung kebutuhan dana berapa dan kesiapan BPD sendiri," ujar Zainuddin.
Jenis Sinergi
Adapun jenis sinergi Bank DKI bersama BUMD di Jakarta antara lain adalah sinergi pada sektor transportasi dengan mengakomodir layanan non tunai dengan JakCard di TransJakarta, MRT, Railink dan commuter line.
Lalu sinergi BUMD sektor ketahanan pangan bersama Food Station dengan memberikan Kartu Pedagang di Pasar Induk Cipinang dan bersama Pasar Jaya dengan menyediakan Tabungan Monas Bisnis Perkulakan.
Sinergi BUMD sektor UMKM bersama Dinas UMKMP dan Dinas Perindustrian DKI Jakarta untuk program kredit kepada peserta Pengembangan Kewirausahaan Terpadu (PKT). Baca juga: Gandeng Bank DKI, Asbanda gelar undian nasional tabungan Simpeda ke-30
Kemudian, sinergi BUMD pada sektor pariwisata dengan PT Jakarta Tourisindo untuk pemanfaatan layanan jasa perbankan dan jasa perhotelan dengan memberikan fasilitas akses pembiayaan dan layanan e-channel.
Antara lain Cash Management System (CMS), layanan fasilitas perbankan berupa pembukaan rekening tabungan, deposito dan giro serta pemberian fasilitas Kredit Multi Guna dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) kepada karyawan PT Jakarta Tourisindo.
Sementara di sektor properti, Bank DKI bersinergi dengan BUMD PT Pembangunan Sarana Jaya dengan menyediakan fasilitas kredit untuk pemohon program hunian DP Rp0 dari Pemprov DKI Jakarta bagi warga Jakarta yang berpenghasilan rendah.
Baca juga: Anies apresiasi dukungan Bank DKI pada sektor transportasi
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2020