Direktur Kreatif dan salah satu pendiri Kami, Nadya Karina, menjelaskan "Cadiya" diambil dari kata "Arkadia" yang artinya "orang yang sederhana dan bahagia.
"Motif garis-garis artinya sesuatu yang stabil dan moderat, kami padukan dengan elemen bunga melati, bunga yang common tapi sangat terpakai di ritual budaya dan agama," jelas Nadya. "Wanginya juga khas, jadi kami ingin menggambarkan sesuatu yang simple tapi indah."
Paduan antara garis vertikal yang cenderung kaku dengan horizontal yang memiliki rasa ruang menjadi sebuah stabilitas dan soliditas. Garis-garis ini dikawinkan dengan bunga melati dalam warna terakota, salem, beige, sage, navy dan toska.
Koleksi busana anggun tertutup dengan sentuhan gaya urban terdiri dari 14 tampilan, kombinasi atasan, bawahan, luaran dan gaun dari bahan crepe bertekstur, katun dan kaos bertekstur. Potongannya sebagian besar simpel, tapi jadi lebih manis berkat aksen asimetris juga tambahan bordir dan payet.
Kami menawarkan busana-busana dengan tampilan bertepi tajam (edgy) tapi punya sentuhan feminin dan tetap anggun. Tata rias untuk model-model yang memperagakan busana dari Kami dikerjakan oleh make up artist Vivi Thalib. Tema Daily Perfection yang terkesan tanpa banyak usaha, alami namun tetap memukau disandingkan dengan koleksi terbaru Kami, sejalan dengan kesederhanaan yang ditonjolkan di peragaan busana ini.
KAMI adalah satu dari empat label yang berkolaborasi dengan Wardah dalam peragaan busana "Feel the Perfection" di MUFFEST 2020 bersama ETU, Ayu Dyah Andari dan Barli Asmara.
Baca juga: Oase padang pasir di peragaan busana Muslim Fashion Festival 2020
Baca juga: Padu padan fesyen untuk pemula, mulai dari satu fokus utama
Baca juga: Ada wajah Jokowi dan Susi Pudjiastuti di pekan mode New York
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2020