Hasil itu membuat Indonesia berada di urutan ketiga klasemen sementara dengan koleksi dua poin di bawah Filipina yang menempati posisi kedua dengan catatan serupa meski baru sekali main.
Sedangkan puncak klasemen Grup A dikuasai oleh Korea Selatan yang mengumpulkan empat poin penuh setelah memenangi laga kedua mereka dengan skor 93-86 atas Thailand dalam pertandingan yang berlangsung lebih awal di Seoul.
Baca juga: Indonesia awali kualifikasi FIBA Asia telan kekalahan kontra Korsel
Filipina hanya diperkuat tiga nama yang sempat tampil di putaran final Piala Dunia FIBA 2019 lalu untuk pertandingan ini yakni Kiefer Ravena, Roger Pogoy dan Jaymar Perez.
Kendati demikian, ketiganya memberi kontribusi dua digit poin untuk menyokong kemenangan Filipina. Pogoy mencetak 16 poin, Perez 11 poin dan Kiefer Ravena 10 poin membantu Thirdy Ravena yang jadi top skor Filipina lewat 23 poin.
Sedangkan di kubu Indonesia Andakara Prastawa Dhyaksa memborong 28 poin disusul Abraham Damar Grahita yang mencetak 17 poin.
Kekalahan itu membuat Indonesia kini dihadapkan pada situasi wajib menang jika ingin memelihara asa lolos ke putaran final ketika bertandang ke Thailand pada 27 November, sedangkan Filipina bakal menyambangi Korsel pada saat bersamaan.
Luput menjaga momentum
Pertandingan diawali dengan persaingan ketat tetapi minim angka, bahkan setelah tiga menit berlangsung skor masih minimalis 3-3.
Skor imbang bertahan cukup lama hingga akhirnya Filipina menjauh 16-10 pada sisa waktu dua menit 43 detik disokong three-point play dan tembakan tripoin yang dilesakkan Thirdy Ravena.
Indonesia memangkas ketertinggalan 15-18 ketika menutup kuarter pertama melalui tembakan tripoin Prastawa.
Kuarter kedua sempat diawali dengan floating jump shot Prastawa yang memperkecil ketertinggalan 17-18, tetapi sejak itu Indonesia seolah menuruni jurang terjal dan jadi bulan-bulanan Filipina yang melesat hingga sejauh 32-17 lewat tripoin Juan Gerardo Gomez de Liano pada sisa waktu tiga menit 58 detik.
Baca juga: Abraham batal dicoret dari timnas, tapi wajib kerja sosial
Baca juga: Abraham dicoret Perbasi karena "sikap tidak elok"
Indonesia yang praktis berpuasa poin lebih dari lima menit lamanya akhirnya mencetak angka melalui layup Kaleb Ramot Gemilang yang menandai kebangkitan kecil raupan poin 11-3 untuk memangkas jarak menjadi 28-37 menutup paruh pertama pertandingan.
Momentum kebangkitan itu sempat berlanjut dan Indonesia memangkas jarak ketertinggalan menjadi 34-37 pada awal kuarter ketiga, tetapi Filipina memberi jawaban tegas dan menjauh kembali 66-51 lewat three-point play Juan Gerardo 10 menit jelang kuarter ketiga berakhir.
Sebuah tembakan dua angka dari Hardianus Lakudu untuk Indonesia membuat keunggulan Filipina terpangkas 67-53 kala kuarter ketiga usai.
Kuarter keempat tak ubahnya menjadi pertunjukan keperkasaan Filipina sebagai negara bola basket terbaik di kawasan Asia Tenggara. 33 poin tambahan yang dikantungi Filipina memastikan kemenangan 100-70.
Tak hanya pada kuarter keempat, tapi sepanjang laga Indonesia memperoleh momentum untuk bangkit tapi berkali-kali gagal melunasi hal itu yang kemudian berujung kekalahan kedua di fase kualifikasi ini.
Baca juga: Kalah dari Korsel, Menpora optimistis peluang Indonesia di Piala Asia
Baca juga: Indonesia bakal bangun stadion mewah demi Piala Dunia FIBA 2023
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2020