"Jangan hanya disosialisasikan, tetapi benar-benar menjadi praktik perilaku sehari-hari dalam kehidupan bermasyarakat," kata Puan dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.
Hal itu dikatakannya saat menghadiri acara Riding Kebangsaan Empat Pilar MPR RI di kompleks MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Ahad.
Menurut Puan, praktik nilai-nilai 4 Pilar Kebangsaan bisa dimulai dari hal-hal sederhana, seperti menolong tetangga, bergotong royong, serta menghormati perbedaan suku dan agama.
Baca juga: MPR: Kenduri Kebangsaan di Bireuen bagian dari semangat empat pilar
Baca juga: Anggota DPR RI: Pelajar miliki peran penting bagi masa depan bangsa
Puan juga meminta sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan dilakukan secara kreatif dan menyasar semua kelompok masyarakat.
"Manfaatkan platform media sosial dan interaktif agar anak-anak muda memahami 4 Pilar Kebangsaan," ujarnya.
Puan yang hadir mengenakan kaus seragam Ikatan Motor Besar Indonesia secara khusus berterima kasih kepada Ketua MPR Bambang Soesatyo sebagai penyelenggaran acara. “Terima
Puan secara khusus menyampaikan terima kasih kepada Ketua MPR RI Bambang Soesatyo yang selalu menjaga Empat Pilar Kebangsaan sesuai dengan pesan dari almarhum Taufiq Kiemas.
Sejarah tercetusnya 4 Pilar Kebangsaan diprakarsai Taufiq Kiemas yang merupakan Ketua MPR yang terpilih secara aklamasi pada tahun 2009.
Taufiq secara maraton melakukan berbagai rapat dengan ketua fraksi MPR untuk membuat sebuah program sosialisasi Undang-Undang Dasar (UUD) NRI Tahun 1945 dan juga Pancasila.
Gagasan 4 Pilar Kebangsaan berawal, dibuat untuk menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesatuan dan persatuan serta mengamalkan Pancasila.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2020